Rabu, 03 Juli 2019

Pengantar Ekonomi mikro

Bab 2 Teori Permintaan dan Penawaran 


Interaksi antara penjual dan pembeli diterangkan melalui teori permintaan dan teori penawaran. Teori permintaan menerangkan sifat permintaan pembeli terhadap suatu barang/jasa, sedangkan teori penawaran menerangkan sifat penjual dalam menawarkan suatu barang/jasa. Dengan menggabungkan permintaan dan penawaran, interaksi antara pembeli dan penjual dapat menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan di pasar.

A.     Permintaan
Permintaan seseorang/masyarakat kepada suatu barang/jasa ditentukan oleh banyak faktor, antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan dan cita rasa/selera masyarakat. Akan tetapi, dalam analisis ekonomi, permintaan suatu barang dianggap terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya.
Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang dianalisis terutama adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Teori permintaan menerangkan ciri hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang yang diminta. Dalam analisis tersebut, faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.

Hukum Permintaan
Hukum permintaan memperhatikan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Hukum permintaan menyatakan: semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang rasional akan membeli banyak barang yang harganya lebih rendah dan begitu pula sebaliknya (Leung et al. 2014). Konsumen akan mengevaluasi berbagai pilihan dan memilih barang yang memiliki harga lebih rendah namun tetap memaksimumkan kepuasannya (Dertwinkel-Kalt et al. 2016).
Harga dan jumlah barang yang diminta memiliki sifat hubungan yang terbalik karena kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi pembelian sehingga jumlah barang yang diminta mengalami penurunan. Sebaliknya, penurunan harga menyebabkan konsumen meningkatkan pembelian sehingga barang yang diminta mengalami kenaikan (Beattie dan LaFrance 2006).
Hukum permintaan pun tidak hanya terjadi pada dunia nyata, tetapi juga terjadi pada dunia virtual (maya). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini terutama adanya keberadaan internet menyebabkan terciptanya dunia virtual, baik dalam bentuk permainan maupun dalam bentuk kegiatan ekonomi/bisnis. Dalam dunia virtual, individu yang memainkan permainan dalam dunia vitual juga menganut hukum permintaan, dimana ketika harga barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta berkurang. Hal ini menunjukkann bahwa pemain berperilaku sebagai agen ekonomi normal (Castronova 2008). Hal ini juga membuktikan bahwa hukum permintaan berlaku pada setiap keadaan, baik yang terjadi di dunia nyata maupun di dunia virtual yang saat ini sudah pesat keberadaanya.

Daftar Permintaan
Daftar permintaan adalah suatu daftar yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta pada harga tersebut (Putong 2005). Daftar permintaan dapat berupa suatu tabel (Tabel 1).

Tabel 1. Permintaan terhadap Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harga
Keadaan
Harga (rupiah)
Jumlah yang diminta (unit)
A
5000
200
B
3000
600
C
2000
800

Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Harga sebagai variabel independen (sumbu tegak) sedangkan jumlah barang yang diminta sebagai variabel dependen (sumbu datar).
Berikut contoh kurva permintaan berdasarkan daftar permintaan Tabel 1 yang dapat dilihat pada Gambar 1. Kurva permintaan berbagai jenis barang/jasa pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta, yang memiliki sifat hubungan yang terbalik atau negatif. Jika salah satu variabel naik (harga), variabel yang lainnya akan turun (jumlah yang diminta). Begitu pula sebaliknya.



Gambar 1. Kurva Permintaan Buku Tulis


                                    
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh individu dan permintaan yang dilakukan oleh semuaa orang dalam pasar. Permintaan dalam berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan untuk memperoleh kurva permintaan pasar (Rahardja dan Manurung 2006). Contoh permintaan individu dan pasar dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 2.

Tabel 2. Permintaan Individu dan Pasar

Jumlah buku yang diminta (unit)
Harga (Rp)
Jumlah barang yang diminta Ali
Jumlah barang yang diminta Badu
Jumlah barang yang diminta pasar
5000
10
10
20
4000
15
15
30
3000
30
20
50
2000
50
30
80
1000
70
40
110

Gambar 2. Kurva Permintaan Individu dan Pasar

B.     Teori Penawaran
Teori penawaran menerangkan tentang hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga. Penawaran seseorang atau masyarakat kepada suatu barang/jasa ditentukan oleh banyak faktor, antara lain harga barang itu sendiri, biaya produksi dan tingkat teknologi yang digunakan.
Dalam analisis ekonomi, dianggap bahwa penawaran suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori penawaran yang dianalisis terutama adalah hubungan antara jumlah suatu barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut. Dalam analisis tersebut, faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.

Hukum Penawaran
Hukum penawaran memperhatikan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Hukum penawaran menyatakan: semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, ceteris paribus.
Harga dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki sifat hubungan yang searah karena kenaikan harga menyebabkan penjual meningkatkan penawaran sehingga jumlah barang yang ditawarkan mengalami kenaikan. Sebaliknya, penurunan harga menyebabkan penjual menurunkan penjualan sehingga barang yang ditawarkan mengalami penurunan.
Saat ini, upah tenaga kerja berpendidikan lebih mahal dibanding tenaga kerja yang tidak berpendidikan. Tenaga kerja berpendidikan memiliki kualitas sehingga memiliki daya tawar lebih tinggi terhadap perusahaan. Hal ini menyebabkan penawaran jumlah tenaga kerja yang berpendidikan menjadi meningkat dibandingkan penawaran jumlah tenaga kerja yang tidak berpendidikan (Asuyama 2008). Peningkatan ini pun mendorong calon tenaga kerja untuk memiliki pendidikan agar mendapat upah yang lebih sesuai.

Daftar Penawaran
Daftar penawaran adalah suatu daftar yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tersebut. Daftar penawaran dapat berupa tabel. Contoh daftar permintaan dapat dilihat pada Tabel 3.




Tabel 3. Penawaran terhadap Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harga
Keadaan
Harga (rupiah)
Jumlah yang ditawarkan (unit)
A
5000
900
B
3000
600
C
2000
300

Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh para pembeli. Harga sebagai variabel independen sedangkan jumlah barang yang ditawarkan sebagai variabel dependen.
Kurva penawaran berbagai jenis barang/jasa pada umumnya menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan, yang memiliki sifat hubungan yang positif. Jika salah satu variabel naik (harga), variabel yang lainnya akan naik (jumlah yang diminta). Begitu pula sebaliknya jika salah satu variabel turun (harga), variabel yang lainnya akan turun (jumlah yang diminta). Berikut contoh kurva permintaan berdasarkan daftar penawaran Tabel 2 yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Kurva Penawaran Buku Tulis


Permintaan suatu barang/jasa terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen akan memilih jumlah barang yang dibeli berdasarkan harganya (Dertwinkel-Kal 2016). Penawaran suatu barang/jasa pun terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya Akan tetapi, permintaan dan penawaran sebenarnya ditentukan oleh banyak faktor. Faktor selain harga yang mempengaruhi permintaan, antara lain harga barang lain, pendapatan, cita rasa/selera masyarakat. Faktor selain harga yang mempengaruhi penawaran, antara lain harga input, pajak, dan tingkat teknologi. Faktor harga menyebabkan pergerakan sepanjang kurva permintaan dan penawaran. Sedangkan faktor selain harga menyebabkan terjadinya pergeseran kurva permintaan dan penawaran.


Penawaran terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu penawaran yang dilakukan oleh individu dan penawaran yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Penawaran dalam berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan untuk memperoleh kurva penawaran pasar. Contoh penawaran individu dan pasar dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kurva Permintaan Individu dan Pasar



  1. Gerakan Sepanjang” Kurva Permintaan
Gerakan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun (Pyndick dan Rubenfield 2012). Misalkan kurva DD (Gambar 5) adalah kurva permintaan terhadap buku tulis dimana pada keadaan di titik B harganya Rp3000 dan jumlah barang yang diminta 600 unit. Apabila harga buku tulis menurun menjadi Rp2000 maka jumlah barang yang diminta berubah naik menjadi 800 unit. Perubahan permintaan ini ditunjukkan oleh titih B ke titik C.

Gambar 5. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan


Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang diminta akan berkurang menjadi 200 unit. Keadaaan ini ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang meningkatkan jumlah barang yang diminta maupun kenaikan harga yang menurunkan jumlah barang yang diminta menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva permintaan.

D.     Pergeseran Kurva Permintaan
            Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor di luar faktor harga barang itu sendiri. Faktor-faktor tersebut disebut sebagai faktor bukan-harga. Perubahan permintaan yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan:
1.   Harga barang lain
Barang pengganti (substitusi): suatu barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain. Jika harga barang pengganti murah/turun, jumlah barang yang digantikannya akan mengalami penurunan dalam permintaan. Contohnya kopi dan teh. Jika harga kopi (sebagai barang susbtitusi) turun, maka permintaan terhadap teh akan berkurang. Hal ini karena pembeli akan membeli lebih banyak kopi dibandingkan teh, sehingga jumlah teh yang diminta akan menurun. Kurva permintaan teh pun akan bergeser ke kiri. Jika harga kopi naik, jumlah teh yang diminta akan naik. Hal ini karena pembeli akan membeli kopi lebih sedikit dan membeli teh lebih banyak. Kurva permintaan teh pun akan bergeser ke kanan (Gambar 6).

Gambar 6. Pergeseran Kurva Permintaan


                   
Konsumen yang rasional akan membeli banyak barang yang harganya lebih rendah (Leung et al. 2014). Ketika suatu barang mengalami kenaikan harga, konsumen akan mencari barang pengganti yang harganya lebih murah sehingga permintaan barang tersebut akan menurun (Braekkan 2014).
Barang pelengkap (komplementer): suatu barang yang digunakan bersamaan dengan barang lainnya. Kenaikan atau penurunan harga barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Contoh gula dan teh. Jika harga gula (barang komplementer) turun, jumlah teh yang diminta akan bertambah. Kurva permintaan teh pun akan bergeser ke kanan. Jika harga gula naik, jumlah teh yang diminta akan menurun. Kurva permintaan teh pun akan bergeser ke kiri.

2.      Pendapatan para pembeli
Barang normal: suatu barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Contohnya adalah pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga. Kenaikan jumlah barang yang diminta akibat pendapatan naik akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Pendapatan turun akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun (Beattie dan La France 2006).  Penurunan pendapatan ini menyebabkan kurva permintaan abergeser ke kiri.
Barang inferior: barang yang memiliki hubungan terbalik dengan pendapatan. barang inferior sering dikaitkan dengan barang yang banyak dimina oleh golongan berpendapatan rendah. Contohnya adalah mie instan. Jika pendapatan bertambah tinggi, permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior akan berkurang sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kiri. Jika pendapatan turun, permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior akan naik sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

3.      Cita rasa masyarakat
Cita rasa masyarakat biasanya mempengaruhi secara positif terhadap permintaan suatu barang. Jika cita rasa masyarakat cenderung tinggi, jumlah permintaan barang tersebut akan tinggi. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Jika cita rasa masyarakat rendah/turun, jumlah permintaan barang tersebut akan rendah/turun. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kiri.
Saat ini, dapat diketahui bahwa dalam pelayanan jasa transportasi seperti penerbangan, banyak perusahaan yang menawarkan layanan pelayanan eksekutif meskipun berdampak pada harga jual yang lebih mahal. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah konsumen yang memiliki selera untuk menggunakan jasa penerbangan yang lebih nyaman dan memberikan fasiliitas eksekutif tersebut sehingga permintaan terhadap penggunaan jasa tersebut bertambah dan menggeser kurva permintaan (Escobari dan Lee 2012).

4.      Populasi
Populasi mempengaruhi secara positif terhadap permintaan suatu barang. Jika populasi tinggi, jumlah permintaan barang tersebut akan tinggi. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Jika populasi rendah, jumlah permintaan barang tersebut akan rendah/turun. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kiri.

E.     Gerakan Sepanjang” Kurva Penawaran
Gerakan sepanjang kurva penawaran berlaku apabila harga barang yang ditawarkan menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Misalkan kurva SS (Gambar 7) adalah kurva penawaran terhadap buku tulis dimana pada keadaan di titik B harganya Rp3000 dan jumlah barang yang ditawarkan 600 unit. Apabila harga buku tulis menurun menjadi Rp2000 maka jumlah barang yang ditawarkan berubah turun menjadi 300 unit. Perubahan penawaran ini ditunjukkan oleh titik B ke titik C.
Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat menjadi menjadi 900 unit. Keadaaan ini ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang menurunkan jumlah barang yang ditawarkan maupun kenaikan harga yang meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva penawaran

Gambar 7. Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran


F.     Pergeseran Kurva Penawaran
            Teori penawaran terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Pada keadaaan sebenarnya penawaran seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor di luar faktor harga barang itu sendiri. Faktor-faktor tersebut disebut sebagai faktor bukan-harga. Perubahan penawaran yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran:
  1. Harga Faktor-Faktor Produksi
Pembayaran kepada faktor-faktor produksi berpengaruh erat dalam penentuan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi, kenaikan harga produksi akan meningkatkan biaya produksi (Rahardja dan Manurung 2006). Contohnya upah tenaga kerja. Jika upah tenaga kerja meningkat, maka jumlah barang yang diproduksi/ditawarkan oleh perusahaan dapat berkurang. Hal ini karena kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan dapat mengalami kerugian atau mengurangi keuntungan mereka. Kurva penawaran pun akan bergeser ke kiri (Gambar 8).
Jika upah tenaga kerja menurun, jumlah barang yang diproduksi/ditawarkan dapat meningkat. Hal ini karena penurunan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi lebih kecil dari hasil penjualannya sehingga menambah keuntungan mereka. Kurva penawaran pun akan bergeser ke kanan.

Gambar 8. Pergeseran Kurva Penawaran


2.   Pajak
Pajak biasanya mempengaruhi secara negatif terhadap penawaran suatu barang. Contohnya pajak yang dikenakan terhadap  bahan baku/ input produksi. Jika pajak tinggi, jumlah penawaran barang akan rendah. Kurva penawaran barang yang diminta pun akan bergeser ke kiri. Hal ini karena pajak tinggi menyebabkan biaya produksi meningkat sehingga penawaran akan menurun. Begitu pula sebaliknya. Jika pajak rendah, jumlah penawaran barang tersebut naik. Kurva penawaran barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Hal ini karena pajak rendah menyebabkan biaya produksi rendah sehingga penawaran akan meningkat.

3.   Tingkat teknologi yang digunakan
Tingkat teknologi biasanya mempengaruhi secara positif terhadap penawaran suatu barang. Jika tingkat teknologi yang digunakan tinggi/canggih, jumlah penawaran barang akan tinggi. Kurva penawaran barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Jika tingkat teknologi yang digunakan rendah, jumlah permintaan barang tersebut akan rendah. Kurva penawaran barang pun akan bergeser ke kiri (Putong 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar