Interaksi antara penjual dan pembeli
diterangkan melalui teori permintaan dan teori penawaran. Teori permintaan
menerangkan sifat permintaan pembeli terhadap suatu barang/jasa, sedangkan
teori penawaran menerangkan sifat penjual dalam menawarkan suatu barang/jasa.
Dengan menggabungkan permintaan dan penawaran, interaksi antara pembeli dan
penjual dapat menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang
yang akan diperjualbelikan di pasar.
A. Permintaan
Permintaan seseorang/masyarakat kepada suatu barang/jasa
ditentukan oleh banyak faktor, antara lain harga barang itu sendiri, harga
barang lain, pendapatan dan cita rasa/selera masyarakat. Akan tetapi, dalam analisis ekonomi,
permintaan suatu barang dianggap terutama
dipengaruhi oleh tingkat harganya.
Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang dianalisis
terutama adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga
barang tersebut. Teori permintaan menerangkan ciri hubungan antara jumlah
barang yang diminta dengan harga barang yang diminta. Dalam analisis tersebut, faktor-faktor
lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan memperhatikan sifat hubungan antara
harga suatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Faktor-faktor lain
diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris
paribus. Hukum
permintaan menyatakan: semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak
jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Sebaliknya, semakin
tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang rasional akan
membeli banyak barang yang harganya lebih rendah dan begitu pula sebaliknya
(Leung et al. 2014). Konsumen akan
mengevaluasi berbagai pilihan dan memilih barang yang memiliki harga lebih
rendah namun tetap memaksimumkan kepuasannya (Dertwinkel-Kalt et al. 2016).
Harga dan jumlah barang yang diminta memiliki sifat
hubungan yang terbalik karena kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi
pembelian sehingga jumlah barang yang diminta mengalami penurunan. Sebaliknya,
penurunan harga menyebabkan konsumen meningkatkan pembelian sehingga barang
yang diminta mengalami kenaikan (Beattie dan LaFrance 2006).
Hukum permintaan pun tidak hanya terjadi pada dunia
nyata, tetapi juga terjadi pada dunia virtual (maya). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini terutama adanya keberadaan internet
menyebabkan terciptanya dunia virtual, baik dalam bentuk permainan maupun dalam
bentuk kegiatan ekonomi/bisnis. Dalam dunia virtual, individu yang memainkan
permainan dalam dunia vitual juga menganut hukum permintaan, dimana ketika
harga barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta berkurang.
Hal ini menunjukkann bahwa pemain berperilaku sebagai agen ekonomi normal (Castronova
2008). Hal ini juga membuktikan bahwa hukum permintaan berlaku pada setiap
keadaan, baik yang terjadi di dunia nyata maupun di dunia virtual yang saat ini
sudah pesat keberadaanya.
Daftar Permintaan
Daftar permintaan adalah suatu daftar yang memberi
gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang
diminta pada harga tersebut (Putong 2005). Daftar permintaan dapat berupa suatu tabel (Tabel
1).
Tabel
1. Permintaan terhadap Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harga
Keadaan
|
Harga
(rupiah)
|
Jumlah
yang diminta (unit)
|
A
|
5000
|
200
|
B
|
3000
|
600
|
C
|
2000
|
800
|
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Harga
sebagai variabel independen (sumbu tegak) sedangkan jumlah barang yang diminta sebagai variabel
dependen (sumbu datar).
Berikut contoh kurva permintaan berdasarkan daftar
permintaan Tabel 1 yang dapat dilihat pada Gambar 1. Kurva permintaan berbagai
jenis barang/jasa pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk
kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang
diminta, yang memiliki sifat hubungan yang
terbalik atau negatif. Jika salah satu variabel naik (harga), variabel yang
lainnya akan turun (jumlah yang diminta). Begitu pula sebaliknya.
Gambar
1. Kurva Permintaan Buku Tulis
Permintaan terhadap
suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh
individu dan permintaan yang dilakukan oleh semuaa orang dalam pasar.
Permintaan dalam berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan untuk
memperoleh kurva permintaan pasar (Rahardja dan Manurung 2006). Contoh
permintaan individu dan pasar dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 2.
Tabel 2.
Permintaan Individu dan Pasar
Jumlah buku yang diminta (unit)
|
|||
Harga (Rp)
|
Jumlah barang yang diminta Ali
|
Jumlah barang yang diminta Badu
|
Jumlah barang yang diminta pasar
|
5000
|
10
|
10
|
20
|
4000
|
15
|
15
|
30
|
3000
|
30
|
20
|
50
|
2000
|
50
|
30
|
80
|
1000
|
70
|
40
|
110
|
Gambar 2. Kurva Permintaan Individu dan Pasar
B. Teori
Penawaran
Teori penawaran menerangkan tentang hubungan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan harga. Penawaran seseorang atau masyarakat
kepada suatu barang/jasa ditentukan oleh banyak faktor, antara lain harga
barang itu sendiri, biaya produksi dan tingkat teknologi yang digunakan.
Dalam analisis ekonomi, dianggap bahwa penawaran suatu
barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori
penawaran yang dianalisis terutama adalah hubungan antara jumlah suatu barang
yang ditawarkan dengan harga barang tersebut. Dalam analisis tersebut,
faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran memperhatikan sifat hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Faktor-faktor lain
diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris
paribus. Hukum penawaran menyatakan: semakin rendah harga suatu barang maka
semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang
maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, ceteris
paribus.
Harga dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki sifat
hubungan yang searah karena kenaikan harga menyebabkan penjual meningkatkan
penawaran sehingga jumlah barang yang ditawarkan mengalami kenaikan.
Sebaliknya, penurunan harga menyebabkan penjual menurunkan penjualan sehingga
barang yang ditawarkan mengalami penurunan.
Saat ini, upah tenaga kerja berpendidikan lebih mahal
dibanding tenaga kerja yang tidak berpendidikan. Tenaga kerja berpendidikan
memiliki kualitas sehingga memiliki daya tawar lebih tinggi terhadap
perusahaan. Hal ini menyebabkan penawaran jumlah tenaga kerja yang
berpendidikan menjadi meningkat dibandingkan penawaran jumlah tenaga kerja yang
tidak berpendidikan (Asuyama 2008). Peningkatan ini pun mendorong calon tenaga
kerja untuk memiliki pendidikan agar mendapat upah yang lebih sesuai.
Daftar Penawaran
Daftar penawaran adalah suatu daftar yang memberi
gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan pada harga tersebut. Daftar penawaran dapat berupa tabel. Contoh
daftar permintaan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel
3. Penawaran terhadap Buku
Tulis pada Berbagai Tingkat Harga
Keadaan
|
Harga
(rupiah)
|
Jumlah
yang ditawarkan (unit)
|
A
|
5000
|
900
|
B
|
3000
|
600
|
C
|
2000
|
300
|
Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang
ditawarkan oleh para pembeli. Harga sebagai variabel independen sedangkan
jumlah barang yang ditawarkan sebagai variabel dependen.
Kurva penawaran berbagai jenis barang/jasa pada umumnya menaik
dari kiri bawah ke kanan atas. Bentuk kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan, yang memiliki sifat hubungan
yang positif. Jika salah satu variabel naik (harga), variabel yang lainnya akan
naik (jumlah yang diminta). Begitu pula sebaliknya jika salah satu variabel
turun (harga), variabel yang lainnya akan turun (jumlah yang diminta). Berikut
contoh kurva permintaan berdasarkan daftar penawaran Tabel 2 yang dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar
3. Kurva Penawaran Buku Tulis
Permintaan suatu barang/jasa terutama dipengaruhi oleh tingkat
harganya. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen akan memilih jumlah barang yang
dibeli berdasarkan harganya (Dertwinkel-Kal 2016). Penawaran
suatu barang/jasa pun terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya Akan tetapi,
permintaan dan penawaran sebenarnya ditentukan oleh banyak faktor. Faktor
selain harga yang mempengaruhi permintaan, antara lain harga barang lain,
pendapatan, cita rasa/selera masyarakat. Faktor selain harga yang mempengaruhi penawaran, antara
lain harga input, pajak, dan tingkat teknologi. Faktor harga menyebabkan
pergerakan sepanjang kurva permintaan dan penawaran. Sedangkan faktor selain
harga menyebabkan terjadinya pergeseran kurva permintaan dan penawaran.
Penawaran terhadap
suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu penawaran yang dilakukan oleh
individu dan penawaran yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Penawaran
dalam berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan untuk memperoleh kurva
penawaran pasar. Contoh penawaran individu dan pasar dapat dilihat pada Gambar
4.
Gambar
4. Kurva Permintaan Individu dan Pasar
- “Gerakan Sepanjang” Kurva Permintaan
Gerakan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga
barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun (Pyndick dan
Rubenfield 2012). Misalkan kurva DD (Gambar 5)
adalah kurva permintaan
terhadap buku tulis dimana pada keadaan di titik B harganya Rp3000 dan jumlah
barang yang diminta 600 unit. Apabila harga buku tulis menurun menjadi Rp2000
maka jumlah barang yang diminta berubah naik menjadi 800 unit. Perubahan
permintaan ini ditunjukkan oleh titih B ke titik C.
Gambar
5. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000,
jumlah barang yang diminta akan berkurang menjadi 200 unit. Keadaaan ini
ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang
meningkatkan jumlah barang yang diminta maupun kenaikan harga yang menurunkan
jumlah barang yang diminta menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva
permintaan.
D. Pergeseran
Kurva Permintaan
Permintaan
seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang sebenarnya dipengaruhi oleh
banyak faktor di luar faktor harga barang itu sendiri. Faktor-faktor tersebut
disebut sebagai faktor bukan-harga. Perubahan
permintaan yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva permintaan
bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang
mempengaruhi pergeseran kurva permintaan:
1.
Harga
barang lain
Barang pengganti (substitusi): suatu
barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain. Jika harga barang pengganti
murah/turun, jumlah barang yang digantikannya akan mengalami penurunan dalam
permintaan. Contohnya kopi dan teh. Jika harga kopi (sebagai barang susbtitusi)
turun, maka permintaan terhadap teh akan berkurang. Hal ini karena pembeli akan
membeli lebih banyak kopi dibandingkan teh, sehingga jumlah teh yang diminta
akan menurun. Kurva permintaan teh pun akan bergeser ke kiri. Jika harga kopi naik,
jumlah teh yang diminta akan naik. Hal ini karena pembeli akan membeli kopi
lebih sedikit dan membeli teh lebih banyak. Kurva permintaan teh pun akan
bergeser ke kanan (Gambar 6).
Gambar
6. Pergeseran Kurva Permintaan
Konsumen yang rasional akan membeli banyak barang yang
harganya lebih rendah (Leung et al.
2014). Ketika suatu barang mengalami kenaikan harga, konsumen akan mencari
barang pengganti yang harganya lebih murah sehingga permintaan barang tersebut
akan menurun (Braekkan 2014).
Barang pelengkap (komplementer): suatu
barang yang digunakan bersamaan dengan barang lainnya. Kenaikan atau penurunan harga barang pelengkap selalu
sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Contoh gula dan
teh. Jika harga gula (barang
komplementer) turun, jumlah teh yang diminta akan bertambah. Kurva permintaan
teh pun akan bergeser ke kanan. Jika harga gula naik, jumlah teh yang diminta
akan menurun. Kurva permintaan teh pun akan bergeser ke kiri.
2.
Pendapatan
para pembeli
Barang normal: suatu barang yang mengalami kenaikan dalam
permintaan sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Contohnya adalah pakaian,
sepatu, peralatan rumah tangga. Kenaikan jumlah barang yang diminta akibat
pendapatan naik akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Begitu pula
sebaliknya. Pendapatan turun akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun (Beattie dan La
France 2006). Penurunan pendapatan ini
menyebabkan kurva
permintaan abergeser ke kiri.
Barang inferior: barang yang memiliki hubungan terbalik
dengan pendapatan. barang inferior sering dikaitkan dengan barang yang banyak
dimina oleh golongan berpendapatan rendah. Contohnya adalah mie instan. Jika
pendapatan bertambah tinggi, permintaan terhadap barang-barang yang tergolong
barang inferior akan berkurang sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
Jika pendapatan turun, permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang
inferior akan naik sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
3.
Cita
rasa masyarakat
Cita rasa masyarakat biasanya mempengaruhi secara positif
terhadap permintaan suatu barang. Jika cita rasa masyarakat cenderung tinggi,
jumlah permintaan barang tersebut akan tinggi. Kurva permintaan barang yang
diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Jika cita rasa
masyarakat rendah/turun, jumlah permintaan barang tersebut akan rendah/turun.
Kurva permintaan barang yang diminta pun akan bergeser ke kiri.
Saat ini, dapat diketahui bahwa dalam pelayanan jasa
transportasi seperti penerbangan, banyak perusahaan yang menawarkan layanan
pelayanan eksekutif meskipun berdampak pada harga jual yang lebih mahal. Hal
ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah konsumen yang memiliki selera untuk
menggunakan jasa penerbangan yang lebih nyaman dan memberikan fasiliitas
eksekutif tersebut sehingga permintaan terhadap penggunaan jasa tersebut
bertambah dan menggeser kurva permintaan (Escobari dan Lee 2012).
4.
Populasi
Populasi
mempengaruhi secara positif terhadap permintaan suatu barang. Jika populasi tinggi, jumlah permintaan
barang tersebut akan tinggi. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan
bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Jika populasi rendah, jumlah permintaan barang
tersebut akan rendah/turun. Kurva permintaan barang yang diminta pun akan
bergeser ke kiri.
E. “Gerakan Sepanjang” Kurva Penawaran
Gerakan sepanjang kurva penawaran berlaku apabila harga
barang yang ditawarkan menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Misalkan
kurva SS (Gambar 7) adalah kurva penawaran terhadap buku tulis dimana pada
keadaan di titik B harganya Rp3000 dan jumlah barang yang ditawarkan 600 unit.
Apabila harga buku tulis menurun menjadi Rp2000 maka jumlah barang yang
ditawarkan berubah turun menjadi 300 unit. Perubahan penawaran ini ditunjukkan
oleh titik B ke titik C.
Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000,
jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat menjadi menjadi 900 unit. Keadaaan
ini ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga
yang menurunkan jumlah barang yang ditawarkan maupun kenaikan harga yang
meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang
kurva penawaran
Gambar
7. Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran
F. Pergeseran
Kurva Penawaran
Teori
penawaran terutama memperhatikan sifat hubungan antara harga suatu barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Pada keadaaan sebenarnya penawaran seseorang
atau masyarakat terhadap suatu barang sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor
di luar faktor harga barang itu sendiri. Faktor-faktor tersebut disebut sebagai
faktor bukan-harga. Perubahan penawaran yang disebabkan oleh faktor bukan-harga
menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah
faktor-faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran:
- Harga Faktor-Faktor Produksi
Pembayaran kepada faktor-faktor produksi berpengaruh erat
dalam penentuan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan
efisiensi, kenaikan harga produksi akan meningkatkan biaya produksi (Rahardja dan
Manurung 2006).
Contohnya upah tenaga kerja. Jika upah tenaga kerja meningkat, maka jumlah
barang yang diproduksi/ditawarkan oleh perusahaan dapat berkurang. Hal ini karena kenaikan pengeluaran
untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi
melebihi hasil penjualannya dan dapat mengalami kerugian atau mengurangi
keuntungan mereka. Kurva penawaran pun akan bergeser ke kiri (Gambar 8).
Jika upah tenaga kerja menurun, jumlah
barang yang diproduksi/ditawarkan dapat meningkat. Hal ini karena penurunan
pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya
produksi lebih kecil dari hasil penjualannya sehingga menambah keuntungan
mereka. Kurva penawaran pun akan bergeser ke kanan.
Gambar
8. Pergeseran Kurva Penawaran
2.
Pajak
Pajak
biasanya mempengaruhi secara negatif
terhadap penawaran
suatu barang. Contohnya pajak yang dikenakan terhadap
bahan baku/ input produksi. Jika pajak tinggi,
jumlah penawaran
barang akan rendah.
Kurva penawaran
barang yang diminta pun akan bergeser ke kiri. Hal ini karena pajak tinggi
menyebabkan biaya produksi meningkat sehingga penawaran akan menurun. Begitu pula sebaliknya. Jika
pajak
rendah, jumlah
penawaran
barang
tersebut naik. Kurva penawaran
barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Hal ini karena
pajak rendah menyebabkan biaya produksi rendah sehingga penawaran akan
meningkat.
3.
Tingkat
teknologi yang digunakan
Tingkat teknologi biasanya mempengaruhi secara positif terhadap penawaran suatu barang. Jika tingkat teknologi
yang digunakan tinggi/canggih,
jumlah penawaran
barang akan tinggi. Kurva penawaran
barang yang diminta pun akan bergeser ke kanan. Begitu pula sebaliknya. Jika tingkat teknologi
yang digunakan rendah,
jumlah permintaan barang tersebut akan rendah. Kurva penawaran barang pun akan bergeser
ke kiri (Putong 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar