Rabu, 03 Juli 2019

Bab 10 Teori Produksi Jangka Panjang


Pembahasan

Teori produksi menggambarkan hubungan antara tingkat produksi dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang. Faktor-faktor produksi disebut pula sebagai input, sedangkan jumlah produksi disebut sebagai output. Dalam ilmu ekonomi, teori produksi dibedakan menjadi dua analisis yaitu teori produksi dengan satu faktor berubah dan teori produksi dengan dua faktor berubah. Sebelumnya telah dibahas mengenai analisis teori produksi dengan satu faktor berubah. Pada bab ini selanjutnya akan membahas teori produksi dengan dua faktor berubah (variable).

Teori Produksi dengan Dua Input Variabel
Teori produksi menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produksi barang tertentu. Dalam analisis teori produksi dengan dua faktor berubah, diasumsikan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Misalkan tenaga kerja dan modal. Jumlah produksi daat berubah dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau modal. Kedua input tersebut diasumsikan dapat dipertukarkan penggunaannya, yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal ataupun sebaliknya. Adapaun dalam teori produksi dengan dua faktor berubah, pendekatan yang digunakan adalah kurva produksi sama (isoquant)  dan garis biaya sama (isocost).

A.     Kurva Produksi Sama (Isoquant) 
Kurva produksi sama (isoquant) menggambarkan gabungan dua input yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Kurva ini menunjukkan kombinasi dua input yang digunakan dalam produski untuk menghasilkan output tertentu.
Misalkan suatu perusahaan memproduksi barang sebanyak 200 unit. Input yang digunakan adalah modal dan tenaga kerja. Dalam Tabel 1 ditunjukkan gambaran gabungan modal dan tenaga kerja untuk memproduksi 200 unit barang. Berdasarkan gabungan tersebut dapat digambarkan suatu grafik iqosuant yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Tabel 1. Gabungan modal dan tenaga kerja untuk memproduksi 200 unit
Gabungan
Modal (unit)
Tenaga kerja (unit)
A
1
8
B
3
7
C
6
5
D
7
3
Gambar 1. Kurva Isoquant    

Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa Kurva Isoquant miring dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol. Hal ini menggambarkan substitusi dari faktor-faktor produksi yang digunakan, disebut Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS). Walaupun input dapat saling disubstitusikan, mereka bukan substitusi sempurna.
     Kurva isoquant satu dengan kurva isoquant yang lainnya dapat dibandingkan untuk melihat kurva mana yang menunjukkan jumlah produksi yang lebih besar. Misalkan diketahui bahwa kurva IQ2 menghasilkan 300 unit produksi dan kurva IQ3 menghasilkan 500 unit produksi. Perbandingan antara IQ, IQ2 dan IQ3 dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Perbandingan antar isoquant


                                                                    
                                                                                         
Masing-masing kurva menunjukkan gabungan modal dan tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya. Sehingga isoquant tidak saling berpotongan.
Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa IQ3 di atas IQ2 dan IQ2 di atas IQ. Hal ini memperlihatkan bahwa letak kurva yang semakin jauh dari titik 0 berarti semakin tinggi tingkat produksinya. Isoquant yang lebih jauh dari titik nol menunjukkan tingkat ouput yang lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya. Isoquant yang lebih rendah atau dekat dengan titik nol menunjukkan output yang lebih kecil.

B.     Garis Biaya Sama (Isocost)
Garis biaya sama (isocost) adalah garis yang menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Isocost menunjukkan kombinasi dua input yang dapat dibeli dengan anggaran tertentu. Hal ini berdasarkan analisis peminimuman biaya produksi dimana perusahaan harus meminimumkan biaya produksi untuk memaksimumkan keuntungan dengan menghemat biaya. Garis biaya sama dapat dibuat jika diketahui data berikut:
·           Harga input yang digunakan
·           Jumlah uang yang tersedia untuk membeli input.

Contoh grafik biaya sama dapat dilihat pada Gambar 3. Misalkan suatu perusahan memiliki uang sebesar  Rp12000 untuk membelanjakan tenaga kerja dan modal. Upah tenaga kerja adalah Rp1000 dan biaya modal per unit adalah Rp3000. Selain itu diketahui titik a merupakan kombinasi 2 modal dan 6 tenaga kerja yang dapat dibelanjakan dengan uang tersebut.

Gambar 3. Garis biaya sama


Jika uang tersebut seluruhnya digunakan untuk memperoleh modal saja maka akan diperoleh modal sebanyak 4 unit (RP12000/Rp3000 = 4). Jika uang tersebut seluruhnya digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja, maka akan diperoleh tenaga kerja sebanyak 12 orang (RP12000/Rp1000 = 12). Seterusnya titik a pada kurva isocost (TC) menunjukkan dana sebanyak Rp12000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 6 tenaga kerja.
Kurva isocost satu dengan kurva isocost yang lainnya dapat dibandingkan untuk melihat kurva mana yang menunjukkan anggaran atau uang yang lebih besar. Misalkan diketahui bahwa kurva TC2 menunjukkan uang yang tersedia sebesar Rp15000 dan kurva TC3 menunjukkan uang yang tersedia sebesar Rp18000. Perbandingan antara TC, TC2 dan TC3 dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Perbandingan antar Isocost


Jika uang yang dimiliki sebanyak Rp15000 dan seluruhnya digunakan untuk memperoleh modal saja maka akan diperoleh modal sebanyak 5 unit (RP15000/Rp3000 = 5). Jika uang tersebut seluruhnya digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja, maka akan diperoleh tenaga kerja sebanyak 15 orang (Rp15000/Rp1000 = 15). Sementara itu, jika uang yang dimiliki sebanyak Rp18000 dan uang tersebut seluruhnya digunakan untuk memperoleh modal saja maka akan diperoleh modal sebanyak 6 unit (RP18000/Rp3000 = 6). Jika uang tersebut seluruhnya digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja, maka akan diperoleh tenaga kerja sebanyak 18 orang (Rp18000/Rp1000 = 18).
Masing-masing kurva (TC, TC2, TC3) menunjukkan gabungan modal dan tenaga kerja yang dapat dibeli dengan anggaran yang dimiliki sehingga isocost  tidak saling berpotongan. Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa T3 di atas TC2 dan TC2 di atas TC. Hal ini memperlihatkan bahwa letak kurva yang semakin jauh dari titik 0 berarti semakin banyak uang atau anggaran yang dimiliki untuk membeli kombinasi input yang digunakan dalam produksi. Dengan demikian, isocost  yang lebih jauh dari titik nol menunjukkan anggaran yang lebih besar. Begitu pula sebaliknya. Isocost yang lebih rendah atau dekat dengan titik nol menunjukkan anggaran yang lebih kecil.

Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi
            Penggabungan kurva produksi sam (isoquant) dan garis biaya sama (isocost) menjelaskan beberapa hal berikut:
  • Apabila jumlah pengeluaran atau anggaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimana yang akan memaksimumkan produksi.
  • Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimana yang akan meminimumkan biaya produksi.

A.        Memaksimumkan Produksi
Jika membicarakan persoalan bagaimana memaksimumkan produksi apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan dapat dilihat dari contoh berikut ini. Misalkan biaya modal per unit adalah Rp6000, upah tenaga kerja Rp10000 dan anggaran yang disediakan oleh perusahaan sebanyak Rp120000. Jika produsen menggunakan modal saja, maka modal yang didapat sebanyak 20 unit (Rp120000/Rp6000 = 20). Jika produsen menggunakan tenaga kerja saja, maka tenaga kerja yang dapat digunakan sebanyak 12 orang (Rp120000/Rp10000 = 12). Keadaan ini dapat digambarkan melalui kurva TC1.
Selain itu, terdapat 3 kurva isoquant yaitu IQ1, IQ2, dan IQ3. Kurva IQ1 menghasilkan tingkat produksi sebanyak 2000 unit, kurva IQ2 menghasilkan tingkat produksi sebanyak 2500 unit dan kurva IQ3 menghasilkan tingkat produksi sebanyak 3000 unit. Terdapat pula lima titik yang teretak pada berbagai kurva isoquant yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC1, yaitu titik A, B, C, D, dan E. Untuk melihat titik yang menunjukkan keadaan gabungan input yang akan memproduksi maksimum disaat anggaran sudah ditentukan, maka titik yang dilihat adalah titik persinggungan antara kurva TC1 dengan kurva isoquant yang paling tinggi tingkat produksinya. Dari kelima titik tersebut, titik A terletak di kurva isoquant yang paling tinggi yaitu kurva IC3 dengan tingkat produksi sebanyak 3000 unit (Gambar 5).
Gambar 5. Memaksimumkan produksi


B.        Meminimumkan Biaya
Jika membicarakan persoalan bagaimana meminimumkan biaya apabila jumlah produksi yang ingin dicapai sudah ditentukan dapat dilihat dari contoh berikut ini. Misalkan perusahaan atau produsen ingin mecapai produksi sebanyak 2000 unit. Dalam Gambar 5, hal tersebut digambarkan pada kurva IQ1.
Sementara itu, perusahaan memiliki 3 anggaran yang sudah disediakan, yaitu sebanyak Rp60000, Rp120000 dan Rp 180000. Jika produsen menggunakan modal saja pada anggaran sebesar Rp60000, maka modal yang didapat sebanyak 10 unit (Rp60000/Rp6000 = 10). Jika produsen menggunakan tenaga kerja saja, maka tenaga kerja yang dapat digunakan sebanyak 6 orang (Rp60000/Rp10000 = 6). Keadaan ini dapat digambarkan melalui kurva TC. Jika produsen menggunakan modal saja pada anggaran sebesar Rp180000, maka modal yang didapat sebanyak 300 unit (Rp180000/Rp6000 = 30). Jika produsen menggunakan tenaga kerja saja, maka tenaga kerja yang dapat digunakan sebanyak 18 orang (Rp180000/Rp10000 = 18). Keadaan ini dapat digambarkan melalui kurva TC2.
Selain itu, pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa kurva isoquant tersebut dipotong dan disinggung oleh  isocost di lima titik, yaitu di titik P, Q, R, S dan T. Titik yang menunjukkan gabungan input yang akan memakan biaya paling murah adalah titik persinggungan antara garis isoquant yang diharapkan dengan isocost yang paling rendah. Titik P adalah titik yang berada pada kurva TC yaitu garis biaya sama yang paling rendah. Dengan demikian, titik P menunjukkan gabungan modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan 2000 unit produksi dengan anggaran biaya sebesar Rp6000.

Gambar 6. Meminimumkan biaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar