Rabu, 03 Juli 2019

Bab 12Pasar Persaingan Sempurna


Pasar dalah tempat bertemunya pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli barang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli yang masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga dan barang yang dijual bersifat sejenis. Pasar persaingan sempurna dianggap struktur pasar yang paling ideal. Adapun ciri-ciri lengkap pasar persaingan sempurna antara lain:
·           Banyaknya perusahaan di pasar
Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak perusahaan. Biasanya perusahaan berukuran kecil sehingga jumlah produksi mereka juga sedikit atau sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang di pasar. Oleh karena itu, dalam pasar persaingan sempurna tidak ada pemimpin pasar.

·           Produk yang dijual bersifat serupa (homogen)
Produk yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan dalam pasar bersifat homogen atau serupa. Artinya, seluruh perusahaan memproduksi dan menjual produk yang sama dari sisi kegunaan maupun kualitas sehingga produk satu penjual merupakan substitusi sempurna dengan produk penjual lainnya.

·           Perusahaan sebagai pengambil harga (price taker)
Banyaknya perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menyebabkan perusahaan menjadi price taker atau pengambil harga. Selain itu, homogenitas produk yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan dalam pasar juga membuat perusahaan menjadi pengambil harga. Pengambil harga (price taker) menggambarkan kondisi dimana perusahaan tidak dapat menaikkan atau menurunkan harga di dalam pasar. Hal ini karena banyaknya jumlah perusahaan dalam pasar sehingga sebuah perusahaan hanya memiliki peran kecil dalam pasar. Umumnya jumlah produksi mereka juga sedikit atau sebagian kecil dari keseluruhan jumlah barang di pasar sehingga harga tercipta melalui keseimbangan atau interaksi antara penjual dan pembeli.

·           Hambatan keluar masuk pasar rendah
Apabila ada perusahaan yang rugi dan ingin meninggalkan industri, perusahaan tersebut dapat dengan mudah untuk keluar. Begitu pula dengan perusahaan baru yang ingin masuk ke dalam industri. Perusahaan baru tersebut dapat dengan mudah menciptakan produk yang sama jenisnya dan tidak ada hambatan lain seperti dari sisi teknologi, keuangan maupun hukum.

·           Adanya pengetahuan sempurna
Pembeli mengetahui dengan sempurna harga dan kualitas produk yang dijual dalam pasar. Pembeli dapat membeli produk dari parusahaan manapun yang ada di dalam pasar. Dengan demikian pembeli tidak akan diperlakukan tidak adil oleh para penjual terutama dari sisi harga karena seluruh perusahaan menjual produk dengan harga yang sama.

 Permintaan Pasar dan Perusahaan
Setiap perusahaan di dalam pasar bertindak sebagai pengambil harga sehingga setiap perusahaan tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan harga. Harga sepenuhnya hasil interaksi penjual dan pembeli di pasar, sehingga banyak atau sedikitnya barang yang diproduksi dan dijual di pasar akan memiliki harga yang sama.
Gambar 1 menunjukkan dua bentuk kurva. Kurva pertama menggambarkan permintaan dan penawaran yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Jumlah total produksi dalam pasar sebesar Qe dan tingkat harga yang dicapai sebesar Pe.

Gambar 1. Permintaan pasar dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

Kurva kedua adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan. Kurva permintaan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna berbentuk garis sejajar dengan sumbu datar. Perusahaan memproduksi dan menjual produk pada tingkat produksi berapapun, harga yang dicapai tetap di angka Pe. Kurva permintaan tersebut bersifat elastis sempurna karena perusahaan memproduksi barang yang serupa. Selain itu, produksi perusahaan hanya sebagian kecil dari total produksi di dalam pasar. Perusahaan dapat menjual semua produknya pada harga kesimbangan sehingga perusahaan tidak memiliki alasan untuk menaikkan atau menurunkan harga.

Hasil Penjualan Total (Total Revenue)
            Hasil penjualan total adalah total penerimaan yang diterima oleh perusahaan dari menjual produk yang dihasilkannya. Pada pasar persaingan sempurna, harga tidak akan berubah berapapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan sehingga kurva TR berbentuk garis lurus yang bermula dari titik 0. Hasil penjualan total diperoleh dari perkalian antara harga dengan jumlah produk (TR= P x Q). Kurva penjualan total dapat dilihat pada Gambar 2. Misalkan perusahaan menjual 100 unit dengan harga sebesar Rp5000 maka total penjualan sebesar 100 x 5000 = Rp50000 yang ditunjukkan oleh titik TR1.

Hasil Penjualan Rata-Rata (Average Revenue)
            Hasil penjualan rata-rata diperoleh dari total penerimaan dibagi dengan jumlah produk (AR = TR / Q). Misalkan harga barang sebesar Rp5000 dan perusahaan menjual sebanyak 100 unit, maka hasil penjualan rata-rata (AR) yang diperoleh perusahaan sebesar (Rp5000 x 100 unit)/ 100 unit = Rp5000. Dengan demikian kurva AR = kurva D (Gambar 2). 
Gambar 2. Kurva TR, AR dan MR
         

Hasil Penjualan Marjinal (Marginal Revenue)
            Hasil penjualan marjinal (MR) adalah tambahan hasil penjualan yang diperoleh dari menjual satu unit barang yang diproduksi perusahaan. Jika harga barang tetap pada harga Rp5000, maka tambahan satu unit barang yang dijual adalah sebesar Rp5000. Dengan demikian, dalam pasar persaingan sempurna, harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marjinal (D=AR=MR). Kurva MR dapat dilihat pada Gambar 2.

Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
            Untuk memaksimumkan keuntungan dengan menentukan tingkat produksi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pendekatan biaya total dan hasil total serta pendekatan hasil marjnal dan biaya marjinal.
·      Pendekatan Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan
Cara yang paling mudah menentukan keuntungan. Keuntungan diperoleh dari hasil penjualan total dikurangi biaya produksi total (π = TR – TC).

·      Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Penentuan harga dan produksi yang akan memaksimumkan keuntungan diperoleh saat biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal (MR=MC). Keseimbangan perusahaan atau keadaaan yang memaksimumkan keuntungan ditunjukkan saat kurva MC berpotongan dengan kurva MR.

Beberapa Kemungkinan Keuntungan Perusahaan
  1. Keuntungan normal
Keuntungan normal atau keuntungan biasa terjadi apabila hasil penjualan total sama dengan biaya total. Dapat dikatakan bahwa keuntungan normal adalah impas karena hasil penjualan total sama dengan biaya total yang dikeluarkan oleh persahaan. Misalkan pada harga P, MC dipotong oleh MR1 di titik E1. Titik E1 tersebut adalah titik singgung garis D1 = MR1 = MC dengan kurva AC minimum. Total penerimaan ditandai oleh luas kotak 0PE1Q1 sedangkan biaya juga ditunjukkan oleh luas kotak 0PE1Q1. Dengan demikian keuntungan normal yang didapatkan adalah luas kota 0PE1Q1 (Gambar 3).

  1. Keuntungan lebih normal
Perusahaan dapat memperoleh untung lebih normal di saat harga adalah lebih tinggi dari biaya rata-rata yang paling minimum. Misalkan pada harga P2, MC memotong MR di titik E. Karena posisi C dibawah titik E, maka ditarik garis dari titik E ke kurva AC dan ditandai di titik A. Dapat diketahui bahwa penerimaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan perusahaan. Total penerimaan ditandai oleh kotak 0PEQ2 sedangkan biaya ditunjukkan oleh luas kotak 0P1AQ2. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh adalah sebesar luas kotak PP2EA (Gambar 3).

Gambar 3. Keuntungan normal dan keuntungan lebih normal
       
            Keuntungan lebih normal hanya akan berlaku dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, keuntungan tersebut akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Penawaran perusahaan menjadi bertambah sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan harga. Akibatnya, keutungan lebih normal tidak lagi terwujud.

  1. Rugi
Kerugian yang dimaksud adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kerugian tetapi masih dapat beroperasi dimana harga (P) lebih rendah dari biaya total rata-rata (AC), tetapi lebih tinggi dari biaya berubah rata-rata (AVC). Perusahaan memperoleh penerimaan yang melebihi biaya variabel yang dikeluarkan tetapi belum dapat menutupi biaya tetap. Perusahaan sebaiknya tetap menjalankan operasi karena jika tidak perusahaan akan mengalami kerugian lebih besar lagi yaitu sebanyak biaya tetapnya.
Misalkan pada harga P, kurva MC memotong MR di titik E. Posisi AC di atas MC=MR akan tetapi posisi AVC masih di bawah MC-MR. Titik E ditarik garis ke atas menuju kurva AC dan ditandai di titik A. Dengan demikian penerimaan perusahaan lebih kecil dibandingan biaya rata-rata yang dikeluarkan. Total penerimaan ditandai dengan luas kotak 0PEQ, sedangkan biaya total rata-rata ditandai oleh luas kotak 0P1AQ. Kerugian yang diperoleh perusahaan sebesar luas kotak PP1AE (Gambar 4).

Gambar 4. Kerugian yang dihadapi perusahaan pada pasar persaingan sempurna

  1. Tutup usaha
Perusahaan akan menutup perusahaan berarti perusahaan tersebut berada dalam kondisi dimana perusahaa mengalami kerugian dan tidak dapat melanjutkan operasi. Hal ini karena harga (P) lebih rendah dari biaya total rata-rata (AC) dan sama dengan atau dibawah biaya berubah rata-rata (AVC).
Keadaaan tutup usaha dihadapi oleh perusahaan dalam dua bentuk kurva dimana hasil penjualan sama dengan atau kurang dari biaya variabel. Gambar 5 menunjukkan keadaan yang pertama, yaitu garis MC memotong MR dan menyinggung AVC minimum. Sementara itu, keadaan yang kedua MC memotong MR1 dimana kurva AVC dibawah titik potong MC dan MR1.
Apabila kedua keadaan ini terjadi, perusahaan tidak dapat menutupi biaya variabel dan biaya tetapnya karena tidak mempreoleh pendapatan. walaupun perusahaan memproduksi barang, perusahaan sama sekali tidak dapat menutup biaya tetapnya sehingga sebaiknya perusahaan berhenti atau tutup produksi.

Gambar 5. Kondisi tutup usaha perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

Pembentukan Kurva Penawaran
            Kurva penawaran merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan. Kurva MC perusahaan memiliki sifat yang sama dengan kurva penawaran, yaitu menggambarkan perubahan harga yang akan mempengaruhi jumlah produksi yang ditawarkan oleh perusahaan. Sejak kurva MC memotong kurva AVC, kurva MC suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan kurva penawaran perusahaan tersebut.
            Gambar 6, kurva atas menunjukkan keseimbangan suatu perusahaan dalam berbagai tingkat harga.misalkan permulaan harga di pasar adalah P1. Pada P1, AVC minimum sama dengan harga. Maka perusahaan dalam keadaan tutup usaha. Apabila perusahaan tidak ingin tutup usaha, perusahaan akan terus berproduksi dengan meminumkan kerugian (MC = MR) pada titik E1 yaitu pada harga P1 dan jumlah produksi Q1. Jika harga menjadi P2, perusahaan akan meyesuaikan tingkat produksinya dengan meminimumkan kerugian (MC = MR) pada titik E2 yaitu pada harga P2 dan jumlah produksi Q2. Sementara itu, pada harga P3 dan P4, perusahaan sudah memperoleh untung lebih normal. Untuk memaksimumkan keuntungan (MC = MR), perusahaan akan memproduksi di titik E3 yaitu saat harga P3 dan jumlah produksi sebanyak Q3 serta perusahaan akan memproduksi di titik E4 yaitu saat harga P4 dan jumlah produksi sebanyak Q4.
            Pada kurva yaang berada di bawah, titik keseimbangan digambarkan kembali dimana titik A menggambarkan keadaan yang ditunjukkan oleh E1 yaitu pada harga P1, perusahaan memproduksi sebanyak Q1. Selanjutnya titik B, C, D menggambarkan keadaan pada harga P2, P3, P4, perusahaan memproduksi sebanyak Q2, Q3 dan Q4. Dengan demikian, kurva SS merupakan kurva penawaran dari perusahaan karena menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh perusahaan.

Gambar 6. Pembentukan kurva penawaran perusahaan

Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
  1. Kekuatan
  • Persaingan sempurna memkasimumkan efisiensi sehingga harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
  • Kebebasan bertindak dan memilih bagi konsumen

  1. Kelemahan
·                               Kelemahan dalam hal asumsi
·                               Tidak mendorong inovasi dan teknologi
·                               Distribusi pendapatan tidak selalu merata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar