Pengertian Revenue
Revenue diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh
perusahaan dari menjual sejumlah output (Q) pada tingkat harga yang berlaku
(P). Beberapa pengertian /ukuran revenue :
1.
Total Revenue : jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari
menjual sejumlah output (Q) pada tingkat harga (P)
TR = f(Q) = P.Q
2.
Average Revenue (AR) :
yaitu total penerimaan dibagi jumlah output
yang terjual
AR = TR/Q
3.
Marginal Revenue (MR) :
yaitu besarnya perubahan penerimaan sebagai akibat perubahan 1 unit output (Q)
yang terjual.
MR
=
Tabel 9.1 Revenue untuk pasar Pure Competition
Q
|
P
|
TR = P.Q
|
AR = TR/Q
|
MR =
|
1
|
10
|
10
|
10
|
10
|
2
|
10
|
20
|
10
|
10
|
3
|
10
|
30
|
10
|
10
|
4
|
10
|
40
|
10
|
10
|
5
|
10
|
50
|
10
|
10
|
6
|
10
|
60
|
10
|
10
|
7
|
10
|
70
|
10
|
10
|
8
|
10
|
80
|
10
|
10
|
9
|
10
|
90
|
10
|
10
|
10
|
10
|
100
|
10
|
10
|
11
|
10
|
110
|
10
|
10
|
12
|
10
|
120
|
10
|
10
|
13
|
10
|
130
|
10
|
10
|
14
|
10
|
140
|
10
|
10
|
15
|
10
|
150
|
10
|
10
|
Untuk
pasar Persaingan Sempurna : P = AR = MR = D
Gambar
9.1 Kurva TR, AR dan MR
Sementara untuk pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition) harga merupakan
fungsi dari kuantitas, maka bentuk harga dapat dituliskan sebagai berikut :
P = f (Q) : misalkan P = 50 – 0,5 Q. Karena TR = PQ = 50 Q
– 0,5 Q2 maka AR = TR/Q = (50Q – 0,5 Q2 )/Q = 50 – 0,5Q =
P dan MR = ∂TR/∂Q =
50 – Q
Ternyata untuk pasar
Persaingan Tidak Sempurna, AR = P, tetapi AR
MR, karena AR > MR untuk Q > 0. AR hanya sama dengan MR pada saat Q = 0
Gambar
9.2 Kurva TR, AR dan MR
Pada Imperfect market Competition
Q
|
50
|
TR
|
1. Analisis Untung, Impas, dan Rugi.
Dari setiap hasil transaksi penjualan
sejumlah output (Q) pada tingkat harga (P), pengusaha dihadapkan kepada 3
kemungkinan, yaitu untung, impas atau rugi. Penentuan kondisi untung, impas
atau rugi, dapat dilihat dari rumus sebagai berikut :
p = TR
- TC
|
Bila
:
|
|
Penentuan untung, impas atau rugi secara grafis
dipengaruhi oleh struktur pasar dimana perusahaan tersebut berada. Untuk pasar persaingan sempurna :
Sedangkan untuk struktur pasar
persaingan tidak sempurna
|
|
Contoh
:
PT.
“Jatuh – Bangun” menjual produk Rp. 500,-/unit. Biaya tetap perusahaan tersebut
Rp. 2 juta dan biaya variabelnya 50% dari pendapatan. Hitunglah berapa Q agar :
- Tercapai titik impas
- Perusahaan hanya bisa menutupi
FC
- Apa yang terjadi bila
perusahaan menjual produknya pada tingkat Q = 7.000 dan Q = 9.000
Jawab :
TR = PQ =500 . Q ; FC =
2 juta ; VC = 50% TR = 50% (500Q) = 250 Q
TC = FC + VC = 2.000.000
+ 250 Q
- Titik Impas Tercapai bila TR =
TC
500 Q = 2.000.000 + 250
Q
250 Q = 2.000.000
Q = 8.000 unit
- Bila penjualan hanya bisa untuk
menutupi FC, maka :
TR
= FC
500Q = 2.000.000
Q = 4.000 unit
- Bila Q = 7.000, maka
p =
TR – TC
= 500 (7.000) – 2000.000 – 250 (7.000)
p =
- 250.000,-
Artinya pada Q = 7.000,
Perusahaan rugi Rp. 250.000,-
Bila Q = 9.000, maka
p = 500 (9.000) – 2.000.000 – 250 (9.000)
p = 250.000,-
FC
|
2. Analisis Titik Impas (Break Even Point = BEP)
Analisis titik impas merupakan salah satu
konsep penting dalam kajian mikroekonomi. Hal ini bukan saja berguna untuk
menentukan besarnya tingkat output BEP tetapi juga dapat menentukan kapan
tingkat output BEP tersebut akan tercapai serta besarnya penerimaan BEP.
Pada dasarnya kondisi
titik impas tercapai apabila total penerimaan perusahaan sama persis dengan
total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output pada tingkat BEP
tersebut (TR = TC). Pada tingkat penerimaan yang sama dengan biaya yang
dikeluarkan, besarnya laba sama dengan nol (ketika TR = TC
p = 0).
a. Menentukan Kuantitas BEP atau BEP dalam
unit (QBEP)
BEP
tercapai bila TR = TC, karena TR = PQ dan TC = FC + VC maka
PQ = FC + VC
PQ – VC = FC
Q (P – AVC)
= FC
QBEP =
|
b. Menentukan
BEP dalam rupiah.
BEP dalam unit
dirumuskan sebagai
Q
=
bila kedua ruas dikalikan dengan P maka
PQ =
BEP(Rp) =
|
c. Menentukan
Kuantitas Bila Ada Target Laba Sebesar p
TR – TC = p,
karena TR = PQ dan TC = FC + VC maka
PQ – FC – VC = p
PQ – VC = FC + p
Q (P – AVC) = FC + p
Qp =
|
d. Menentukan Kuantitas Bila Atas Laba
Tersebut Dikenakan Pajak Sebesar T%
TR – TC =
karena TR = PQ dan TC = FC + VC maka
PQ – FC – VC =
PQ – VC = FC +
Q (P – AVC) = FC +
Q
|
Contoh
: Berdasarkan soal PT. Jatuh-Bangun di atas maka tentukan :
a. Kuantitas BEP (QBEP).
b. Penerimaan BEP (BEP dalam rupiah).
c. Kuantitas yang terjual bila ada target
laba sebesar 10% dari penerimaan BEP (Qp).
d. Kuantitas yang terjual bila atas target
laba tersebut dikenakan pajak sebesar 20% (Qp t).
Jawab :
a. QBEP =
=
unit.
b. BEP(Rp) =
=
c. Bila ada target laba sebesar 10% dari
penerimaan BEP, maka :
Qp =
=
unit
d. Bila atas target laba tersebut dikenakan
pajak keuntungan 20% maka : Q
t =
=
unit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar