Rabu, 03 Juli 2019

Bab 11 Konsep Revenue


Pengertian Revenue
            Revenue diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh perusahaan dari menjual sejumlah output (Q) pada tingkat harga yang berlaku (P). Beberapa pengertian /ukuran revenue :
1.    Total Revenue :  jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari menjual sejumlah output (Q) pada tingkat harga (P) TR = f(Q) = P.Q
2.    Average Revenue (AR) : yaitu total penerimaan dibagi jumlah output  yang terjual  AR = TR/Q
3.    Marginal Revenue (MR) : yaitu besarnya perubahan penerimaan sebagai akibat perubahan 1 unit output (Q) yang terjual.
          MR =

















            Tabel 9.1 Revenue untuk pasar Pure Competition
Q
P
TR = P.Q
AR = TR/Q
MR =
1
10
10
10
10
2
10
20
10
10
3
10
30
10
10
4
10
40
10
10
5
10
50
10
10
6
10
60
10
10
7
10
70
10
10
8
10
80
10
10
9
10
90
10
10
10
10
100
10
10
11
10
110
10
10
12
10
120
10
10
13
10
130
10
10
14
10
140
10
10
15
10
150
10
10
Untuk pasar Persaingan Sempurna : P = AR = MR = D

Gambar 9.1 Kurva TR, AR dan MR









          Sementara untuk pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition) harga merupakan fungsi dari kuantitas, maka bentuk harga dapat dituliskan sebagai berikut :
          P = f (Q) : misalkan P = 50 – 0,5 Q. Karena TR = PQ = 50 Q – 0,5 Q2 maka AR = TR/Q = (50Q – 0,5 Q2 )/Q = 50 – 0,5Q = P dan                     MR = ∂TR/∂Q = 50 – Q
Ternyata untuk pasar Persaingan Tidak Sempurna, AR = P, tetapi AR MR, karena AR > MR untuk Q > 0. AR hanya sama dengan MR pada saat Q = 0

Gambar 9.2 Kurva TR, AR dan MR
Pada Imperfect market Competition

Q

50

TR





1.      Analisis Untung, Impas, dan Rugi.
                        Dari setiap hasil transaksi penjualan sejumlah output (Q) pada tingkat harga (P), pengusaha dihadapkan kepada 3 kemungkinan, yaitu untung, impas atau rugi. Penentuan kondisi untung, impas atau rugi, dapat dilihat dari rumus sebagai berikut :

p = TR - TC

Bila :

  1. TR > TC  p > 0  Untung
  2. TR = TC  p = 0  Impas
  3. TR < TC  p  < 0  Rugi
 



            Penentuan untung, impas atau rugi secara grafis dipengaruhi oleh struktur pasar dimana perusahaan tersebut berada. Untuk pasar persaingan sempurna :



         
          Sedangkan untuk struktur pasar persaingan tidak sempurna 







Contoh :
PT. “Jatuh – Bangun” menjual produk Rp. 500,-/unit. Biaya tetap perusahaan tersebut Rp. 2 juta dan biaya variabelnya 50% dari pendapatan. Hitunglah berapa Q agar :
  1. Tercapai titik impas
  2. Perusahaan hanya bisa menutupi FC
  3. Apa yang terjadi bila perusahaan menjual produknya pada tingkat      Q = 7.000 dan Q = 9.000

Jawab :
TR = PQ =500 . Q ; FC = 2 juta ; VC = 50% TR = 50% (500Q) = 250 Q
TC = FC + VC = 2.000.000 + 250 Q
  1. Titik Impas Tercapai bila TR = TC
500 Q = 2.000.000 + 250 Q
250 Q = 2.000.000
        Q = 8.000 unit
  1. Bila penjualan hanya bisa untuk menutupi FC, maka :
          TR = FC   500Q = 2.000.000
                                      Q = 4.000 unit
  1. Bila Q = 7.000, maka
          p = TR – TC
             = 500 (7.000) – 2000.000 – 250 (7.000)
          p = - 250.000,-
          Artinya pada Q = 7.000,  Perusahaan rugi Rp. 250.000,-
          Bila Q = 9.000, maka
          p = 500 (9.000) – 2.000.000 – 250 (9.000)
          p = 250.000,-
          Artinya pada Q = 9.000 unit  Perusahaan untung Rp. 250.000,-



FC
          2.           Analisis Titik Impas (Break Even Point = BEP)
                                                Analisis titik impas merupakan salah satu konsep penting dalam kajian mikroekonomi. Hal ini bukan saja berguna untuk menentukan besarnya tingkat output BEP tetapi juga dapat menentukan kapan tingkat output BEP tersebut akan tercapai serta besarnya penerimaan BEP.
                        Pada dasarnya kondisi titik impas tercapai apabila total penerimaan perusahaan sama persis dengan total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output pada tingkat BEP tersebut (TR = TC). Pada tingkat penerimaan yang sama dengan biaya yang dikeluarkan, besarnya laba sama dengan nol (ketika TR = TC   p = 0).
                        a.         Menentukan Kuantitas BEP atau BEP dalam unit (QBEP)
BEP tercapai bila TR = TC, karena TR = PQ dan TC = FC + VC maka
                                    PQ = FC + VC
                                    PQ – VC = FC
                                    Q (P – AVC) = FC

QBEP =
           


            b.         Menentukan BEP dalam rupiah.
                        BEP dalam unit dirumuskan sebagai
                         Q =  bila kedua ruas dikalikan dengan P maka
                        PQ =

BEP(Rp) =
                        PQ =
         


            c.         Menentukan Kuantitas Bila Ada Target Laba Sebesar p
                        TR – TC = p, karena TR = PQ dan TC = FC + VC maka
                        PQ – FC – VC = p
                        PQ – VC = FC + p
                        Q (P – AVC) = FC + p

Qp =
         


           
            d.         Menentukan Kuantitas Bila Atas Laba Tersebut Dikenakan Pajak Sebesar T%
                         - T ( ) = t         
                         (1 – T) = t
                         =   karena  = TR – TC maka :
                        TR – TC =  karena TR = PQ dan TC = FC + VC maka
                        PQ – FC – VC =
                        PQ – VC = FC +
                        Q (P – AVC) = FC +

Q t  =
 

         



Contoh : Berdasarkan soal PT. Jatuh-Bangun di atas maka tentukan :
a.      Kuantitas BEP (QBEP).
b.      Penerimaan BEP (BEP dalam rupiah).
c.      Kuantitas yang terjual bila ada target laba sebesar 10% dari penerimaan BEP (Qp).
d.      Kuantitas yang terjual bila atas target laba tersebut dikenakan pajak sebesar 20% (Qp t).
Jawab :
a.      QBEP =  = unit.
b.      BEP(Rp) = =

c.      Bila ada target laba sebesar 10% dari penerimaan BEP, maka :
          Qp = =  unit
d.      Bila atas target laba tersebut dikenakan pajak keuntungan 20% maka :  Q t  = =  unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar