Rabu, 03 Juli 2019

Bab 13 Struktur Pasar: Monopoli


 Suatu industri dikatakan sebagai struktur pasar monopoli apabila hanya terdapat satu penjual dan barang yang dihasilkan tidak memiliki substitusi terdekat. Ciri-ciri lain monopoli antara lain:
·           Hanya terdapat satu perusahaan
Monopoli hanya terdapat satu perusahaan yang memproduksi dan menjual produknya. Hal ini tercermin dari definisi monopoli yang terdiri dari dua kata, yaitu monos yang berarti sendiri dan polein yang berarti penjual. Dengan demikian, produk yang dijual dalam pasar hanya diproduksi oleh satu perusahaan, sehingga pembeli hanya dapat membeli produk dari perusahaan monopoli tersebut.

·           Tidak memiliki barang pengganti yang mirip
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tidak memiliki barang pengganti yang mirip (closed substitute). Barang tersebut hanya satu-satunya yang bisa dihasilkan oleh perusahaan monopoli.

·           Dapat mempengaruhi harga
Pasar monopoli hanya memiliki satu penjual dan barang yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang mirip. Oleh karena itu, perusahaan monopoli dapat bertindak sebagai penentu harga (price setter). Perusahaan dapat menentukan harga sesuai dengan jumlah produksi yang ditawarkannya.

·           Tidak terdapat kemungkinan masuk dalam industri
Pada pasar monopoli, perusahaan-perusahaan baru tidak memiliki kemungkinan untuk memasuki industri. Jika perusahaan baru dapat memasuki industri, maka tidak tercipta pasar monopoli. Adapun hambatan untuk memasuki pasar monopoli terbagi menjadi dua, yaitu hambatan legal seperti undang-undang maupun hambatan teknis yaitu dari sisi teknologi.

·           Promosi iklan kurang diperlukan
Promosi barang melalui iklan kurang diperlukan bagi perusahaan monopoli. Hal ini karena perusahaan yang memproduksi dan menjual barang di dalam pasar hanya ada satu perusahaan, sehingga konsumen membeli barang hanya dari perusahaan monopoli tersebut.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Monopoli
1.      Hambatan teknis
·      Perusahaan memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
Perusahaan monopoli dapat melakukan praktik monopoli karena didukung oleh kepemilikan suatu sumber daya yang unik yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Contohnya adalah perusahaan listrik di suatu negara.

·                     Perusahaan menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
Timbulnya skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi terutama didukung dari penggunaan teknologi yang semakin modern. Dengan penggunaan teknologi yang semakin modern, skala ekonomi yang maksimum akan terjadi jika tingkat produksinya sangat besar. Ketika perusahaan mencapai keadaan dimana biaya produksi minimum, jumlah produksi menyamai jumlah produksi di pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat menurunkan harga seiring dengan semakin tingginya produksi yang dihasilkan.

2.      Hambatan legalitas
·                     Undang-undang dan hak usaha eksklusif
Mengelola sumber daya yang unik dan menikmati skala ekonomi yang sangat tinggi menjadi faktor pemerintah mendukung tindakan monopoli dalam rangka mengatur kesejahteraan hajat hidup orang banyak. Pemerintah dapat memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan tertentu. Contoh perusahaan yang diberikan hak usaha eksklusif adalah perusahaan listrik dan angkutan kereta api.
Hak usaha eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada harga yang tinggi. Di samping itu, walaupun perusahaan menikmati skala ekonomi sampai ke tingkat produksi yang sangat tinggi, belum menjamin harga ditetapkan pada harga yang rendah. Hal ini karena disamping pemerintah memberikan hak monopoli, pemerintah juga akan menetapkan harga/tarif dari barang/jasa dari perusahaan tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kepentingan konsumen.

·                     Hak paten atau hak cipta
Hak paten merupakan jaminan hukum yang diberikan kepada individu atau perusahaan yang telah menemukan inovasi dalam bidang teknologi. Umumnya perusahaan menghabiskan biaya yang besar dan waktu yang tidak sebentar untuk mengembangkan teknologi. Oleh karena itu, perusahaan akan mengajukan untuk diberikan hak paten atas hasil penemuan mereka agar penemuan tersebut tidak mudah untuk ditiru oleh perusahaan lain. Adanya hak paten seperti ini membuat perusahaan lain sulit untuk bersaing dalam memproduksikan produk yang sama identik. Adapun contoh perusahaan yang menggunakan banyak hak paten dalam produksinya agar tidak mudah disaingi oleh perusahaan lain adalah perusahaan Microsoft.
Sementara itu, hak cipta merupakan jaminan hukum yang diberikan khusus kepada pencipta buku atau penggubah lagu. Dengan demikian, dengan adanya hak cipta, hanya penulis buku dan penggubah lagu yang mempunyai hak atas penerbitan buku dan lagu yang diciptakan.

Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli
1.      Permintaan
Permintaan yang dihadapi oleh perusahaan monopoli adalah juga merupakan permintaan industri. Hal ini karena pasar monopoli hanya terdiri dari satu perusahaan dimana perusahaan bertindak sebagai penentu harga (price setter) sehingga perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur jumlah produksinya. Permintaan monopoli tidak menyimpang dari sifat umum permintaan. Monopoli akan memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit dan harga penjualan yang semakin rendah jika produksinya semakin banyak.

2.      Total Penerimaan dan Penerimaan Marjinal
Pada perusahaan monopoli, D = AR = P akan tetapi tidak sama dengan MR. Hal ini karena penerimaan marjinal lebih kecil dari harga jual, MR < P (Tabel 1)

Tabel 1. Produksi, harga, dan hasil penjualan

Berdasarkan data tersebut, diperoleh kurva D = P = AR serta kurva MR. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.


Gambar 1. Kurva D, P, AR dan MR dalam monopoli
Berdasarkan data dan kurva di atas, terdapat dua kesimpulan. Apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
·           TR akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai suatu tingkat produksi tertentu pertambahannya bisa menjadi negatif.
·           Pada umumnya nilai MR lebih rendah dari harga. Hanya pada saat produksi sebanyak satu unit, nilai MR = P.

Dalam pasar monopoli, kurva TR sangat tergantung pada besarnya elastsitas harga (Gambar 2), dimana:
·           Jika elastisitas harga > 1 (elastis), untuk menambah output 1% harga diturunkan lebih kecil dari 1%. Akibatnya TR naik yang berarti MR positif.
·           Jika elastisitas harga = 1, untuk menambah otput 1%, harga harus diturunkan 1% juga. TR tidak bertambah, yang artinya MR = 0. Pada saat itu nilai TR maksimum.
·           Jika elastisitas harga < 1 (inelastis), untuk menaikkan output 1% harga harus diturunkan lebih dari 1%. Akibatnya TR turun yang artinya MR < 0 (negatif).

Gambar 2. Kurva TR dan MR dalam monopoli


Kondisi Kemungkinan Keuntungan Perusahaan Monopoli
1.      Untung Normal
Keuntungan normal atau keuntungan biasa terjadi apabila hasil penjualan total sama dengan biaya total. Dapat dikatakan bahwa keuntungan normal adalah impas karena hasil penjualan total sama dengan biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan. Misalkan pada harga P, MC dipotong oleh MR. Titik potong tersebut menyinggung kurva AC dan kurva D. Dengan demikian total penerimaan sama dengan total biaya (Gambar 3).

Gambar 3. Untung normal perusahaan monopoli

2.      Untung Lebih Normal
Perusahaan dapat memperoleh untung lebih normal di saat harga adalah lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC) yang paling minimum. Misalkan pada harga P, MC memotong MR, yaitu pada jumlah produksi sebanyak Q. Total penerimaan dilihat dari titik potong MR = MC tersebut ditarik ke garis D dan ditandai di titik A. Total biaya dilihat dari titik potong MR = MC tersebut ditarik ke kurva AC dan ditandai di titik B. Dapat diketahui bahwa total penerimaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan perusahaan. Total penerimaan ditandai oleh kotak 0PAQ sedangkan biaya ditunjukkan oleh luas kotak 0CBQ. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh adalah sebesar luas kotak CPAB (Gambar 4).

Gambar 4. Untung lebih normal perusahaan monopoli



3.      Rugi
Kerugian yang dimaksud adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kerugian minimum, yaitu hasil penerimaan lebih rendah dari biaya rata-rata tetapi masih diatas dari biaya variabel. Pada harga P, MC memotong MR, yaitu pada jumlah produksi sebanyak Q. Total penerimaan dilihat dari titik potong MR = MC tersebut ditarik ke garis D dan ditandai di titik A. Total biaya dilihat dari titik potong MR = MC tersebut ditarik ke kurva AC dan ditandai di titik B. Dapat diketahui bahwa total penerimaan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan perusahaan. Total penerimaan ditandai oleh kotak 0PAQ sedangkan biaya ditunjukkan oleh luas kotak 0CBQ. Dengan demikian kerugian minimum yang diperoleh adalah sebesar luas kotak CPAB dengan syarat MC = MR dan AC > D (Gambar 5). Jika perusahaan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q, maka kerugian yang lebih besar dapat terjadi.

Gambar 5. Kerugian perusahaan monopoli

4.      Tutup Usaha
Seperti perusahaan pada pasar persaingan sempurna, perusahaan monopoli juga dapat mengalami kerugian yang mengharuskan tutup usaha. Kerugian yang dimaksud adalah kondisi dimana perusahaan mengalami kerugian minimum, yaitu hasil penerimaan lebih rendah dari biaya rata-rata dan biaya variabel. Keadaan tersebut terlihat dengan syarat MC = MR dan AVC > D.

Diskriminasi Harga
            Untuk memaksimumkan keuntungan, perusahaan monopoli dapat melakukan kebijakan diskriminasi harga. Kebijakan diskriminasi harga adalah kebijakan menjual barang yang sama dengan harga yang berbeda di dua pasar (konsumen) yang berbeda sifatnya. Gambar 6 menunjukkan perusahaan monopoli yang memiliki kurva Dt. Permintaan dapat dibedakan berdasarkan dua elastisitas permintaan dimana permintaan pasar A (Da) lebih inelastis dibandingkan permintaan pasar B (Db). Jika perusahaan tidak melakukan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai pada saat jumlah produksi sebanyak Qt ( Qa + Qb  dan harga sebesar Pt. Laba maksimum yang diperoleh seluas bidang segiempat APtBC.
Jika perusahaan melakukan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai apabila di setiap pasar, MR nya sama dengan MC (MRa = MRb = MC), dimana MR pasar A = MR pasar B = MC. Keseimbangan di pasar A terjadi pada saat jumlah produksi sebanyak Qa dengan harga sebesar Pa. Laba maksimum seluas bidang segiempat EPaFG. Keseimbangan di pasar B tersapai pada jumlah produksi sebesar Qb dengan harga sebesar Pb. Laba maksimum yang didapatkan seluas bidang segi empat HPbIJ. Dengan diskriminasi harga, jumlah produksi total yaitu sebanyak Qt adalah sama dengan Qa + Qb. Tetapi laba maksimum yang diperoleh sebesar EpaFG + HpbIJ.

Gambar 6. Kebijakan diskriminasi harga


A.     Syarat-syarat diskriminasi harga
·      Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain. Misalnya diskriminasi harga dilakukan di pasar yang lebih murah dan pasar yang lebih mahal. Jika barang dapat dipindahkan antarpasar, diskriminasi harga Menjadi tidak efektif.
·      Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat berbeda. Apabila permintaan tidak elastis maka harga dapat ditetapkan pada tingkat harga yang tinggi. Apabila permintaan elastis, harga ditetapkan di tingkat harga yang lebih rendah. Adanya perbedaan penetapan harga pada dua pasar yang sifat permintaannya berbeda dapat memaksimumkan keuntungan.
·      Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya yang dikeluarkan melebihi pertambahan keuntungan, kebijakan diskriminasi harga menjadi tidak efektif.
·      Sikap tidak rasional konsumen dapat dieksploitasi oleh produsen. Sikap tidak rasional konsumen dapat terlihat dari selera konsumen yang dimaksud. Misalkan perusahaan menjual ke masyarakat menengah ke atas dan masyarakat menengah ke bawah. Adapun yang perusahaan lakukan yaitu dengan menjual barang yang sama tetapi membedakannya dari segi merek, bungkusan atau lokasi pertokoan.

B.     Contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
  • Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah
Perusahaan monopoli pemerintah dapat menetapkan dua tarif yang berbeda untuk dua golongan konsumen. Contohnya perusahaan listrik negara yang menetapkan tarif berbeda untuk konsumen rumah tangga dan perusahaan.
  • Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional. Pada umumnya, perusahaan monopoli akan menjual barang dengan harga yang lebih rendah di luar negeri dibandingkan dengan harga yang ditetapkan di dalam negeri. Hal ini sebagai upaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar