Rabu, 03 Juli 2019

Bab 4 Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran


A.     Pendahuluan
Kelangkaan (scarcity)
Kelangkaan berarti sumber daya terbatas. Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu menjadi langka karena kuantitasnya tidak tersedia sesuai kebutuhan, tidak berkualitas baik, dan tidak tersedia dimana saja dan kapan saja. Sumber daya terbatas sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan semua orang. Oleh karena itu, pelaku ekonomi harus memilih di antara berbagai pilihan atau alternatif (Mankiw 2014).

Pilihan-pilihan (choices)
Terbatasnya sumber daya dibandingkan kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pelaku ekonomi membuat pilihan untuk mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan yang ingin dicapai oleh produsen berupa keuntungan maksimal, sedangkan kesejahteraan yang ingin dicapai oleh konsumen berupa kepuasan maksimal (Koszegi dan Szeidl 2013).

Biaya kesempatan (opportunity cost)
Dalam ilmu ekonomi, manusia dianggap membuat pertimbangan untung dan rugi dalam setiap kegiatan. Pilihan yang dibuat manusia membandingkan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan hasil yang akan diperoleh. Dalam ekonomi, biaya tersebut disebut sebagai biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya kesempatan adalah kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena kita memilih alternatif lain. Asumsi yang menyatakan bahwa konsumen akan memperhitungkan pilihan berdasarkan biaya kesempatan tidak hanya sebagai hukum perilaku konsumen tetapi juga secara luas menggambarkan asumsi mengenai konsumen aktual (Frederick et, al. 2009).
Biaya kesempatan mencakup konsep biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang membutuhkan sebuah pembayaran uang, sedangkan biaya implisit adalah biaya yang tidak membutuhkan sebuah pembayaran uang. Biaya kesempatan menjadi salah satu fondasi ilmu ekonomi dan pelaku ekonomi akan selalu memperhitungkan biaya kesempatan dalam setiap keadaan (Spiller 2011).

B.     Masalah Pokok Perekonomian
Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka. Berikut adalah masalah-masalah pokok dalam ekonomi (Rahardja dan Manurung 2006):
  • Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi
  • Menentukan cara barang dan jasa diproduksi
  • Menentukan untuk siapa barang dan jasa yang diproduksi

C.     Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Dalam analisis ekonomi, terdapat dua teori pokok yaitu teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.
1.    Teori mikroekonomi
Teori mikroekonomi didefinisikan sebagai satu bidang ilmu dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Teori mikroekonomi adalah teori ekonomi yang khusus membahas perilaku unit ekonomi yang lebih kecil, misalnya harga pasar, perilaku konsumen, perilaku produsen, dan sebagainya.

Berikut ini adalah aspek yang dipelajari dalam mikroekonomi, yaitu:
·      Interaksi di pasar barang
·      Tingkah laku penjual dan pembeli
·      Interaksi di pasar faktor produksi

  1. Teori makroekonomi
Teori makroekonomi didefinisikan sebagai satu bidang ilmu dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai seluruh kegiatan perekonomian. Teori makroekonomi tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam ekonomi.
Berikut ini adalah aspek yang dipelajari dalam makroekonomi, yaitu:
·      Penentuan kegiatan perekonomian negara
·      Masalah pengangguran dan inflasi
·      Perananan kebijaksanaan pemerintah
    

D.     Permintaan
Teori permintaan menerangkan ciri hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga barang yang diminta. Dalam analisis tersebut, faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.

Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan: semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta, ceteris paribus.

Kurva Permintaan
Kurva permintaan (Gambar 1) adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Harga sebagai variabel independen (sumbu tegak) sedangkan jumlah barang yang diminta sebagai variabel dependen (sumbu datar). 

Gambar 1. Kurva Permintaan Buku Tulis

E.     Penawaran
Teori penawaran menerangkan tentang hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harga. Dalam analisis tersebut, faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.

Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan: semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, ceteris paribus.

Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh para pembeli. Harga sebagai variabel independen sedangkan jumlah barang yang ditawarkan sebagai variabel dependen (Gambar 2).

Gambar 2. Kurva Penawaran Buku Tulis

F.     Keseimbangan Pasar
Keseimbangan atau ekuilibrium dalam suatu pasar adalah keadaan dimana jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada suatu harga tertentu sama dengan jumlah barang/jasa yang diminta pada harga tersebut (Pindyck dan Rubinfeld 2012). Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan keadaaan keseimbangan pasar (Sukirno 2014).

1.      Menentukan keseimbangan secara angka
Pada Tabel 1 dapat dilihat daftar permintaan dan penawaran buku tulis pada berbagai tingkat harga. Terdapat 3 sifat interaksi yang terjadi antara permintaan dan penawaran, yaitu kelebihan penawaran, kelebihan permintaan dan keseimbangan.

Tabel 1. Daftar permintaan dan penawaran buku tulis
Harga (Rp)
Jumlah yang diminta (unit)
Jumlah yang ditawarkan (unit)
Sifat interaksi
5000
200
900
Kelebihan penawaran
3000
600
600
Keseimbangan
2000
800
300
Kelebihan permintaan

2.      Menentukan keseimbangan secara grafik
Keseimbangan pasar secara grafik ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran (Gambar 3). Titik perpotongan tersebut menunjukkan jumlah barang/jasa yang diminta sama dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada suatu harga tertentu.

Gambar 3. Penentuan harga dan jumlah buku tulis yang diperjualbelikan


3.      Menentukan keseimbangan secara matematik
Menentukan keseimbangan secara matematik diperlukan persamaan permintaan dan penawaran. Bentuk umum kedua persamaan tersebut adalah:

Persamaan permintaan:  Qd = c - Dp
Persamaan penawaran:  Qs = -m + nP
Keseimbangan:      Qd = Qs
                  Atau c - dP = -m + Np


G.    Gerakan Sepanjang” Kurva Permintaan
Gerakan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun (Gambar 4).




Gambar 4. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan


Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang diminta akan berkurang menjadi 200 unit. Keadaaan ini ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang meningkatkan jumlah barang yang diminta maupun kenaikan harga yang menurunkan jumlah barang yang diminta menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva permintaan.

H.     Pergeseran Kurva Permintaan
            Perubahan permintaan yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan:
1.     Harga barang lain
2.      Pendapatan para pembeli
3.      Cita rasa masyarakat
4.      Populasi

I.       Gerakan Sepanjang” Kurva Penawaran
Gerakan sepanjang kurva penawaran berlaku apabila harga barang yang ditawarkan menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat menjadi menjadi 900 unit. Keadaaan ini ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang menurunkan jumlah barang yang ditawarkan maupun kenaikan harga yang meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva penawaran (Gambar 5).

Gambar 5. Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran


J.      Pergeseran Kurva Penawaran
            Perubahan penawaran yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran:
  1. Harga Faktor-Faktor Produksi
2.   Pajak
3.   Tingkat teknologi yang digunakan

K.     Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dibagi menjadi tiga konsep, yaitu elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan silang, dan elastisitas pendapatan.
I.              Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas permintaah harga mengukur seberapa besar perubahan harga barang itu sendiri terhadap perubahan jumlah barang yang diminta (Putong 2005). Elastisitas permintaan harga sering diinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan (Ed).

Rumus Perhitungan:
            Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka yang menggambarkan seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan dengan perubahan harga. Rumus perhitungan:


Rumus perhitungan koefisien elastisitas yang disempurnakan:

Tingkat elastisitas permintaan:
  1. Elastis
Nilai koefisien Ed > 1; perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar dari perubahan harga.

Salah satu contoh yang termasuk ke dalam elasitisitas permintaan elastis adalah permintaan buruh. Jumlah buruh yang diminta dipengaruhi oleh biaya atau upah buruh (Lichter et al. 2014). Seo et al (2014) menunjukkan bahwa jumlah permintaan buruh sangat elastis terhadap upah buruh. Apalagi dengan adanya perdagangan bebas saat ini, menyebabkan upah buruh menjadi bersaing untuk lebih murah. Perusahaan akan berusaha untuk mempekerjakan buruh yang lebih murah meskipun bukan berasal dari dalam negri. Hal ini menyebabkan kurva permintaan buruh di beberapa negara menjadi semakin elastis.

  1. Tidak elastis
Nilai koefisien 0 < Ed < 1; perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari perubahan harga.
  1. Tidak elastis sempurna
Nilai koefisien Ed = 0; perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta.
  1. Elastis sempurna
Nilai koefisien Ed = ∞; perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Permintaan berubah-ubah pada suatu harga tertentu.
  1. Elastis uniter
Nilai koefisien Ed = 1; perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah yang diminta.

II.            Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaah silang atau elastisitas silang (Ec) mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta (Qx) terhadap harga barang lain (Py).


Elastisitas permintaan silang terbagi menjadi dua, yaitu elastisitas silang barang susbtitusi dan elastisitas silang barang komplementer. Nilai koefisien elastisitas silang untuk barang komplementer/pelengkap adalah negatif karena jumlah barang yang diminta berkebalikan dengan perubahan harga barang pelengkapnya. Sedangkan nilai elastisitas silang untuk barang-barang substitusi/pengganti adalah positif karena jumlah barang yang diminta berubah searah dengan perubahan harga barang penggantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar