A. Pendahuluan
Kelangkaan (scarcity)
Kelangkaan berarti sumber daya
terbatas. Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu
menjadi langka karena kuantitasnya tidak tersedia sesuai kebutuhan, tidak
berkualitas baik, dan tidak tersedia dimana saja dan kapan saja. Sumber daya
terbatas sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan semua orang. Oleh karena itu,
pelaku ekonomi harus memilih di antara berbagai pilihan atau alternatif (Mankiw
2014).
Pilihan-pilihan (choices)
Terbatasnya sumber daya dibandingkan
kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan yang
bersifat individu maupun kolektif. Pelaku ekonomi membuat pilihan untuk
mencapai kesejahteraan. Kesejahteraan yang ingin dicapai oleh produsen berupa
keuntungan maksimal, sedangkan kesejahteraan yang ingin dicapai oleh konsumen
berupa kepuasan maksimal (Koszegi dan Szeidl 2013).
Biaya kesempatan (opportunity
cost)
Dalam ilmu ekonomi, manusia dianggap
membuat pertimbangan untung dan rugi dalam setiap kegiatan. Pilihan yang dibuat
manusia membandingkan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan hasil yang
akan diperoleh. Dalam ekonomi, biaya tersebut disebut sebagai biaya kesempatan
(opportunity cost). Biaya kesempatan
adalah kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena kita memilih
alternatif lain. Asumsi yang menyatakan bahwa konsumen akan memperhitungkan
pilihan berdasarkan biaya kesempatan tidak hanya sebagai hukum perilaku
konsumen tetapi juga secara luas menggambarkan asumsi mengenai konsumen aktual
(Frederick et, al. 2009).
Biaya kesempatan mencakup konsep
biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang
membutuhkan sebuah pembayaran uang, sedangkan biaya implisit adalah biaya yang
tidak membutuhkan sebuah pembayaran uang. Biaya kesempatan menjadi salah satu
fondasi ilmu ekonomi dan pelaku ekonomi akan selalu memperhitungkan biaya
kesempatan dalam setiap keadaan (Spiller 2011).
B. Masalah Pokok Perekonomian
Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka.
Berikut adalah masalah-masalah pokok dalam ekonomi (Rahardja dan Manurung
2006):
- Menentukan barang dan jasa yang
harus diproduksi
- Menentukan cara barang dan jasa
diproduksi
- Menentukan untuk siapa barang
dan jasa yang diproduksi
C. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Dalam analisis ekonomi, terdapat dua teori pokok yaitu teori
mikroekonomi dan teori makroekonomi.
1.
Teori mikroekonomi
Teori
mikroekonomi didefinisikan sebagai satu bidang ilmu dalam ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Teori mikroekonomi adalah teori ekonomi yang khusus membahas
perilaku unit ekonomi yang lebih kecil, misalnya harga pasar, perilaku
konsumen, perilaku produsen, dan sebagainya.
Berikut ini adalah aspek yang dipelajari dalam mikroekonomi, yaitu:
· Interaksi di
pasar barang
· Tingkah laku penjual
dan pembeli
· Interaksi di
pasar faktor produksi
- Teori makroekonomi
Teori makroekonomi didefinisikan sebagai satu bidang ilmu dalam ilmu ekonomi
yang menganalisis mengenai seluruh kegiatan perekonomian. Teori makroekonomi tidak
memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
ekonomi.
Berikut ini adalah aspek yang dipelajari dalam makroekonomi, yaitu:
· Penentuan
kegiatan perekonomian negara
· Masalah
pengangguran dan inflasi
· Perananan
kebijaksanaan pemerintah
D. Permintaan
Teori permintaan menerangkan ciri hubungan antara jumlah
barang yang diminta dengan harga barang yang diminta. Dalam analisis tersebut, faktor-faktor
lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan: semakin rendah harga suatu
barang maka semakin banyak jumlah barang yang diminta, ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga
suatu barang maka semakin sedikit jumlah barang yang diminta, ceteris paribus.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan (Gambar 1) adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli. Harga
sebagai variabel independen (sumbu tegak) sedangkan jumlah barang yang diminta sebagai variabel
dependen (sumbu datar).
Gambar
1. Kurva Permintaan Buku Tulis
E. Penawaran
Teori penawaran menerangkan tentang hubungan antara
jumlah barang yang ditawarkan dengan harga. Dalam analisis tersebut,
faktor-faktor lain diasumsikan tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan: semakin rendah harga suatu
barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang
maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan, ceteris
paribus.
Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara suatu barang tertentu dengan jumlah barang yang
ditawarkan oleh para pembeli. Harga sebagai variabel independen sedangkan
jumlah barang yang ditawarkan sebagai variabel dependen (Gambar 2).
Gambar
2. Kurva Penawaran Buku Tulis
F. Keseimbangan
Pasar
Keseimbangan atau ekuilibrium dalam suatu pasar adalah
keadaan dimana jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada suatu harga tertentu
sama dengan jumlah barang/jasa yang diminta pada harga tersebut (Pindyck dan
Rubinfeld 2012). Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menunjukkan
keadaaan keseimbangan pasar (Sukirno 2014).
1.
Menentukan keseimbangan secara angka
Pada Tabel 1 dapat dilihat daftar permintaan dan penawaran buku tulis pada
berbagai tingkat harga. Terdapat 3 sifat interaksi yang terjadi antara
permintaan dan penawaran, yaitu kelebihan penawaran, kelebihan permintaan dan
keseimbangan.
Tabel 1. Daftar
permintaan dan penawaran buku tulis
Harga (Rp)
|
Jumlah yang diminta (unit)
|
Jumlah yang ditawarkan (unit)
|
Sifat interaksi
|
5000
|
200
|
900
|
Kelebihan penawaran
|
3000
|
600
|
600
|
Keseimbangan
|
2000
|
800
|
300
|
Kelebihan permintaan
|
2.
Menentukan keseimbangan secara grafik
Keseimbangan pasar secara grafik ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva
permintaan dan penawaran (Gambar 3). Titik perpotongan tersebut menunjukkan
jumlah barang/jasa yang diminta sama dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan
pada suatu harga tertentu.
Gambar 3. Penentuan harga dan jumlah buku tulis yang diperjualbelikan
3.
Menentukan keseimbangan secara matematik
Menentukan keseimbangan secara matematik diperlukan persamaan permintaan
dan penawaran. Bentuk umum kedua persamaan tersebut adalah:
Persamaan
permintaan: Qd = c - Dp
Persamaan
penawaran: Qs = -m + nP
Keseimbangan: Qd = Qs
Atau c - dP = -m + Np
G. “Gerakan Sepanjang” Kurva Permintaan
Gerakan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga
barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun (Gambar 4).
Gambar
4. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan
Jika harga buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000,
jumlah barang yang diminta akan berkurang menjadi 200 unit. Keadaaan ini
ditunjukkan oleh perubahan titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang
meningkatkan jumlah barang yang diminta maupun kenaikan harga yang menurunkan
jumlah barang yang diminta menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva
permintaan.
H. Pergeseran
Kurva Permintaan
Perubahan
permintaan yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva permintaan
bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang
mempengaruhi pergeseran kurva permintaan:
1.
Harga barang lain
2.
Pendapatan
para pembeli
3.
Cita
rasa masyarakat
4.
Populasi
I. “Gerakan Sepanjang” Kurva Penawaran
Gerakan sepanjang kurva penawaran berlaku apabila harga
barang yang ditawarkan menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Jika harga
buku tulis naik dari Rp3000 menjadi Rp5000, jumlah barang yang ditawarkan akan
meningkat menjadi menjadi 900 unit. Keadaaan ini ditunjukkan oleh perubahan
titik B menjadi titik A. Adanya penurunan harga yang menurunkan jumlah barang
yang ditawarkan maupun kenaikan harga yang meningkatkan jumlah barang yang
ditawarkan menunjukkan terjadinya pergerakan sepanjang kurva penawaran (Gambar 5).
Gambar
5. Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran
J. Pergeseran
Kurva Penawaran
Perubahan
penawaran yang disebabkan oleh faktor bukan-harga menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke kiri atau ke kanan. Berikut adalah faktor-faktor bukan harga yang
mempengaruhi pergeseran kurva penawaran:
- Harga Faktor-Faktor Produksi
2.
Pajak
3.
Tingkat
teknologi yang digunakan
K. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dibagi menjadi tiga konsep, yaitu
elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan silang, dan elastisitas
pendapatan.
I.
Elastisitas
Permintaan Harga
Elastisitas permintaah harga mengukur seberapa besar
perubahan harga barang itu sendiri terhadap perubahan jumlah barang yang
diminta (Putong 2005). Elastisitas permintaan harga sering diinyatakan sebagai
elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah
yang diminta dengan persentase perubahan harga disebut koefisien elastisitas
permintaan (Ed).
Rumus
Perhitungan:
Koefisien
elastisitas permintaan adalah suatu angka yang menggambarkan seberapa besar
perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan dengan perubahan harga. Rumus
perhitungan:
Rumus perhitungan
koefisien elastisitas yang disempurnakan:
Tingkat
elastisitas permintaan:
- Elastis
Nilai koefisien
Ed > 1; perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar dari perubahan
harga.
Salah satu contoh yang termasuk ke
dalam elasitisitas permintaan elastis adalah permintaan buruh. Jumlah buruh
yang diminta dipengaruhi oleh biaya atau upah buruh (Lichter et al. 2014). Seo et al (2014) menunjukkan bahwa jumlah permintaan buruh sangat
elastis terhadap upah buruh. Apalagi dengan adanya perdagangan bebas saat ini,
menyebabkan upah buruh menjadi bersaing untuk lebih murah. Perusahaan akan
berusaha untuk mempekerjakan buruh yang lebih murah meskipun bukan berasal dari
dalam negri. Hal ini menyebabkan kurva permintaan buruh di beberapa negara
menjadi semakin elastis.
- Tidak elastis
Nilai koefisien 0
< Ed < 1; perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari perubahan
harga.
- Tidak elastis sempurna
Nilai koefisien
Ed = 0; perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta.
- Elastis sempurna
Nilai koefisien Ed = ∞; perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali
oleh perubahan harga. Permintaan berubah-ubah pada suatu harga tertentu.
- Elastis uniter
Nilai koefisien
Ed = 1; perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah yang diminta.
II.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaah silang atau elastisitas silang
(Ec) mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta (Qx) terhadap
harga barang lain (Py).
Elastisitas permintaan silang terbagi menjadi dua, yaitu
elastisitas silang barang susbtitusi dan elastisitas silang barang
komplementer. Nilai koefisien elastisitas silang untuk barang
komplementer/pelengkap adalah negatif karena jumlah barang yang diminta
berkebalikan dengan perubahan harga barang pelengkapnya. Sedangkan nilai
elastisitas silang untuk barang-barang substitusi/pengganti adalah positif
karena jumlah barang yang diminta berubah searah dengan perubahan harga barang
penggantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar