Rabu, 03 Juli 2019

Bab 15 Pasar Faktor Produksi


Faktor produksi adalah input yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Permintaan untuk faktor produksi adalah penurunan kurva  permintaan. Sebuah permintaan perusahaan untuk faktor produksi berasal dari keputusannya untuk memproduksi barang di pasar lain. Contohnya permintaan tenaga kerja programer terikat pada penawaran peranti lunak komputer.

A.     Permintaan Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja, seperti pasar lain dalam perekonomian, yang diatur oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Teori dasar permintaan dan penawaran dapat digunakan pada barang dan pelayanan tenaga kerja. Gambar 1(a) menunjukkan bagaimana penawaran dan permintaan buah mangga menentukan harga buah mangga. Gambar 1(b) menunjukkan penawaran dan permintaan pemetik mangga menentukan upah tenaga kerja.

Gambar 1 Penggunaan Permintaan dan Penawaran


Perusahaan Kompetitif yang menghasilkan keuntungan
Bagaimana perusahaan memutuskan untuk menyewa berapa banyak pekerja dan keputusan-keputusan tersebut menentukan upah pekerja dilihat berdasarkan:
  1. Perusahaan bersifat kompetitif (pengambil harga)
Perusahaan itu menentukan harga dan upah sesuai kondisi pasar. Perusahaan hanya perlu menentukan berapa banyak pekerja untuk disewa dan berapa banyak produk yang dijual.

  1. Perusahaan memaksimalkan keuntungan
Perusahaan itu mengabaikan berapa pekerja yang disewa dan jumlah produk yang dijual. Perusahaan hanya mementingkan keuntungan yang berarti penerimaan total dikurangi pengeluaran total. Penawaran perusahaan terhadap produknya dan permintaan perusahaan terhadap pekerja berdasarkan tujuan utamanya yaitu memaksimalkan keuntungan.

Fungsi Produksi dan Produk Marjinal Tenaga Kerja
Fungsi produksi adalah hubungan antara jumlah input yang digunakan dengan jumlah output yang dihasilkannya. Produk marjinal tenaga kerja adalah kenaikan jumlah hasil produksi dari unit tenaga kerja tambahan (Tabel 1).
Tabel 1 Data input dan output


Ketika jumlah pekerja naik, produk marjinal tenaga kerja menurun, ciri ini disebut penurunan produk marjinal (diminishing marginal product). Ketika jumlah input (pemetik buah) meningkat, fungsi produksi menjadi lebih datar, mencerminkan perilaku penurunan produk marginal (Gambar 1).

Gambar 1 Fungsi Produksi


Penurunan produk marjinal tenaga kerja:
}  Ketika jumlah pekerja bertambah, produk marjinal tenaga kerja menurun.
}  Jika pekerja semakin banyak, maka setiap pekerja memberikan tambahan kontribusi untuk produksi kurang dari yang sebelumnya.
}  Fungsi produksi menjadi lebih datar karena jumlah pekerja meningkat.
}  Ini disebut produk marjinal menurun.

Nilai Produk Marjinal dan Permintaan Tenaga Kerja
Nilai produk marjinal (the value of marginal product) merupakan setiap input dalam produk marjinal input dikali dengan harga pasar hasil produksi (VMPL = MPL X P). Pada pasar kompetitif, harga bersifat konstan sehingga nilai produk marjinal menurun ketika jumlah pekerja naik. Nilai produk marjinal juga disebut produk penghasilan marjinal (marginal revenue product), yaitu pendapatan tambahan yang perusahaan peroleh dari penyewaan unit faktor produksi tambahan.
            Nilai produk marjinal bergantung pada jumlah pekerja. Kurvanya menurun karena penurunan produk marjinal ketika jumlah pekerja naik (Gambar 2). Untuk memaksimumkan keuntungan, perusahaan menyewa pekerja sampai pada titik dimana dua kurva ini bersilangan. Di bawah level penyewaan pekerja ini, nilai produk marjinal melampaui upah, maka mengambil pekerja lainnya akan meningkatkan keuntungan. Di atas level penyewaan pekerja ini, nilai produk marjinal tenaga kerja kurang dari upah, maka pekerja tambahan tidak menguntungkan. Oleh karena itu, perusahaan kompetitif yang memaksimalkan pekerja akan menyewa pekerja sampai titik dimana nilai produk marjinal tenaga kerja setara dengan upah.

Gambar 2 Nilai produk marjinal tenaga kerja


Kurva permintaan tenaga kerja menunjukkan kuantitas pekerja yang perusahaan minta dengan upah tertentu. Perusahaan membuat keputusan dengan memilih kuantitas tenaga kerja dimana nilai produk marjinal setara upah. Hasilnya, kurva nilai produk marjinal adalah kurva permintaan tenaga kerja untuk perusahaan kompetitif yang memaksimalkan hasil/keuntungan.

Faktor Penyebab Kurva Permintaan Tenaga Kerja Bergeser
Kurva tenaga kerja mengambarkan nilai produk marjinal tenaga kerja. beberapa hal yang menyebabkan kurva permintaan tenaga kerja berubah adalah:
  • harga output
  • perubahan teknologi
  • penawaran faktor lainnya


B.    Penawaran Tenaga Kerja
Kurva penawaran tenaga kerja menggambarkan bagaimana keputusan pekerja mengenai perbandingan bekerja-berlibur dibandingkan dengan perubahan dalam biaya kesempatan. Kurva penawaran tenaga kerja yang naik berarti kenaikan dalam upah mengharuska para pekerja menaikkan jumlah pekerjaan yang mereka tawarkan. Semakin banyak jam kerja, semakin sedikit pekerja menikmati waktu libur. Artinya para pekerja merespons pada pekerjaan dalam biaya kesempatan berlibur dengan hanya sedikit mengambil liburan. Kurva penawaran tenaga kerja yang memiliki kemiringan naik ke atas menunjukkan bahwa pada upah yang lebih tinggi, pekerja memilih untuk bekerja beberapa jam lagi (Gambar 3).

Gambar 3 Kurva penawaran tenaga kerja


Faktor Penyebab Kurva Permintaan Tenaga Kerja Bergeser
·                                               Perubahan selera
·                                               Perubahan kesempatan alternatif
·                                               Imigrasi


C.    Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja
Keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja menentukan harga (upah) tenaga kerja. Karena kurva permintaan menunjukkan nilai produk marjinal tenaga kerja, pada kondisi keseimbangan para pekerja menerima nilai kontribusi marjinal mereka terhadap produksi barang dan jasa. Dengan demikian upah setara dengan nilai produk marjinal tenaga kerja (Gambar 4).

Gambar 4 Keseimbangan penawaran dan permintaan tenaga kerja


Setiap perusahaan yang memaksimalkan keuntungan akan menyewa pekerja sampai nilai produk marjinal tenaga kerja sama dengan upah. Oleh karena itu, upah harus seimbang dengan nilai marjinal produk tenaga kerja ketika perusahaan menyeimbangkan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Setiap peristiwa yang mengubah permintaan dan penawaran tenaga kerja pasti mengubah keseimbangan upah dan nilai produk marjinal denngan jumlah yang sama, karena hal-hal tersebut haruslah setara.

Pergeseran dalam Penawaran Tenaga Kerja
            Ketika penawaran tenaga kerja meningkat, mungkin karena imigrasi para pekerja baru, keseimbangan upah turun. Pada upah yang lebih rendah ini, perusahaan-perusahaan menyewa lebih banyak pekerja sehingga jumlah tenaga kerja naik (Gambar 5). Perubahan dalam upah ini menunjukkan perubahan dalam nilai produk marjinal tenaga kerja. dengan adanya pekerja-pekerja baru, output tambahan dari pekerja itu lebih sedikit (produk marjinal tenaga kerja turun).


Gambar 5 Pergeseran dalam penawaran tenaga kerja


Kenaikan dalam penawaran tenaga kerja:
  • Menghasilkan tambahan tenaga kerja
  • Menurunkan upah
  • Menguntungkan perusahaan untuk menyewa pekerja lebih banyak
  • Menurunkan produk marjinal tenaga kerja
  • Menurunkan nilai produk marjinal tenaga kerja
  • Membentuk keseimbangan baru

Pergeseran dalam Permintaan Tenaga Kerja
            Ketika permintaan tenaga kerja naik mungkin karena kenaikan harga produk perusahaan, keseimbangan upah naik dan jumlah ketenagakerjaan naik (Gambar 6). Perubahan dalam upah menunjukkan perubahan dalam nilai produk marjinal tenaga kerja. Dengan harga produk perusahaan yang lebih tinggi, produk tambahan dari pekerja ekstra lebih bernilai.

Gambar 6 Pergeseran dalam permintaan tenaga kerja


Kenaikan dalam permintaan tenaga kerja:
  • Menguntungkan perusahaan untuk menyewa pekerja lebih banyak
  • Meningkatkan upah
  • Menaikkan nilai produk marjinal tenaga kerja
  • Membentuk keseimbangan baru


D.    Faktor Produksi Lainnya: Tanah dan Modal
Faktor produksi perusahaan ada dalam tiga kategori, yaitu tenaga kerja, tanah dan modal. Modal (capital) mengacu pada stok peralatan dan struktur yang digunakan untuk produksi barang dan jasa. Modal ekonomi mewakili akumulasi barang-barang yang diproduksi pada masa lalu yang digunakan saat ini untuk membuat barang dan jasa yang baru. Contoh bangunan, truk pengantar barang dsb.

Keseimbangan dalam Pasar Tanah dan Modal
            Penawaran dan permintaan menentukan kompensasi yang dibayarkan kepada pemilik tanah (Gamar 7(1)) dan pemilik modal (Gambar 7(2)). Baik untuk tanah dan modal, perusahaan meningkatkan jumlah tanah dan modal yang disewa sampai nilai faktor produk marjinal setara dengan faktor harga. Oleh karena itu, kurva permintaan untuk setiap faktor merefleksikan nilai produk marjinal faktor tersebut.
Gambar 7 Pasar tanah dan modal


            Selama perusahaan menggunakan faktor produksi yang kompetitif dan memaksimalkan keuntungan, harga sewa setiap faktor harus setara dengan nilai produk marjinal faktor tersebut. Setiap faktor tenaga kerja, tanah dan modal memeroleh nilai kontribusi marjinal masing-masing terhadap proses produksi.


E.     Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
Upah dalam pengertian teori ekonomi yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha Pembayaran pada tenaga kerja dibedakan dalam dua pengertian yaitu gaji dan upah.

Upah Uang dan Upah Riil
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

Cara Menghitung Upah Riil Pekerja
Setiap negara biasanya menggambarkan perubahan harga-harga di dalam perekonomiannya dengan menciptakan indeks harga, yaitu suatu indeks yang memberikan gambaran tentang tingkat rata-rata dari perubahan harga-harga dari waktu ke waktu. Salah satu dari indeks harga tersebut adalah indeks harga barang konsumen. Indeks harga ini dapat digunakan untuk menaksir upah riil para pekerja dari tahun ke tahun. Sehingga upah riil ditemukan dengan cara mengkonversikan upah nominal dengan indeks harga yang terjadi pada tahun yang bersangkutan (Tabel 2).

Tabel 2 Menghitung upah riil pekerja
Tahun
Upah Uang
Indeks Harga
Upah riil
[1]
[2]
[3]
[4]
1995
100.000
100
100/100xRp100.000=Rp100.000
1997
150.000
125
100/125xRp150.000=Rp120.000
2000
200.000
150
100/150xRp200.000=Rp125.000
2005
600.000
400
100/400xRp600.000=Rp150.000


Hubungan antara Produktivitas dan Upah
Upah riil yang diterima tenaga kerja terutama tergantung kepada produktivitas dari tenaga kerja tersebut. Data mengenai kenaikan upah di berbagai negara, terutama di negara-negara maju, menunjukan bahwa terdapat perkaitan perkaitan yang erat antara kenaikan upah riil para pekerja dengan kenaikan produktivitas mereka. Produktivitas yang semakin tinggi (marginal revenue product / MRP) akan menyebabkan upah semakin tinggi (Gambar 8).

Gambar 8 Penentuan upah di pasar tenaga kerja



Produktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja pada suatu waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan lebih banyak barang pada jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih singkat. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor, yang terpenting adalah :
  • Kemajuan teknologi memproduksi
Pergeseran / pergantian tenaga hewan dan manusia menjadi tenaga mesin serta perbaikan atau inovasi dari mesin ke mesin yang lebih produktif.
  • Pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja.
Taraf kesehatan semakin tinggi, pendidikan semakin tinggi, serta pengalaman semakin banyak (kursus, workshop dll) sehingga kertrampilan meningkat.
  • Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.
Perubahan manajemen (pemisahan pemilik dengan pengelola), perbaikan infrastruktur dari pemerintah serta deregulasi pemerintah yang mendukung produktifitas.

Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja yang terpenting adalah :
  1. Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan Sempurna
Pasar tenaga kerja sempurna dalam pasaran tenaga kerja berarti di dalam pasar terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak menyatukan diri dalam serikat-serikat buruh yang akan bertindak sebagai wakil mereka. Di dalam pasar tenaga kerja yang seperti itu sifat-sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak berbeda dengan sifat-sifat permintaan dan penawran di pasar barang.Permintaan atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja. Penawaran atas tenaga kerja: semakin tinggi upah, semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. Jadi upah ditentukan oleh besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.

  1. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di pihak perusahaan. Dengan demikian pasar tenaga kerja yang monopsoni, seperti telah dinyatakan sebelum ini, berarti di dalam pasar hanya terdapat satu perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang di tawarkan. Pasar tenaga kerja yang seperti ini terwujud apabila di suatu tempat / daerah tertentu terdapat suatu firma yang sangat besar, dan ia satu-satunya perusahaan modern di tempat tersebut.

  1. Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja
Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas bukan keuangan yng lebih baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau persatuan pekerja. Serikat buruh adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan, membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota-anggotanya, pimpinan persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada para pengusaha antara lain :
·      Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan penawaran.
·      Membatasi penawaran tenaga kerja.
·      Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaaan tenaga kerja

  1. Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli bilateral)
Monopoli bilateral yaitu di dalam pasar tenaga kerja di mana tenaga kerja bersatu dalam suatu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja di mana hanya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga kerja.

Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Perbedaan Upah
Faktor-penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah di antara pekerja-pekerja di dalam suatu jenis kerja tertentu, dan di antara berbagai golongan pekerjaan adalah:
  • Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.
  • Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
  • Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
  • Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.
  • Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja (faktor geografis dan institusional).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar